Pasien AS perlu makanan sehat anti radang

Jenis makanan dan minuman Anti Radang khusus pasien AS dan makanan pantangan dapat di baca pada buku AS jilid 2 Bab 19.

Perlunya Relasi yang Harmonis dengan Pasangan atau Anggota Keluarga lainnya

Hidup damai dan minim konflik akan membuat pasien AS lebih jarang mengalami rasa nyeri. Hidup sering bertengkar dan penuh konflik membuat tubuh menghasilkan hormon kortisol (hormon stress) yang memicu timbulnya stress dan menjadi jalan untuk AS menjadi kambuh dan bertambah nyeri.

Berolahraga yang Cukup dan Benar

Berenang, Senam AS, Yoga, Pilates, Bersepeda Statis, Jalan Kaki serta olahraga Low Impact lainnya merupakan olahraga yang baik bagi Pasien AS. Diskusikan dengan dokter yang merawat Anda.

Gaya Hidup Aktif Fisik dan Mental

Masalah utama dalam AS adalah rasa nyeri dan kekakuan tubuh. Gaya Hidup aktif secara fisik dan mental akan membantu tubuh dalam memerangi AS. Menjaga postur tubuh yang baik dan tegak akan membantu pasien AS hidup dengan pikiran lebih positif dan berkualitas.

Porsi Sayur Segar dan Buah Segar lebih banyak daripada Karbohidrat

Karbohidrat diperlukan untuk energi. Tapi menurut penelitian dr. Alan Ebringer, komposisi karbohidrat tinggi dalam diet akan memicu timbulnya peradangan yang lebih aktif. Karena karbohidrat merupakan makanan utama bakteri klebsiella yang merupakan salah satu dari banyak pemicu timbulnya peradangan dalam AS.

Rencana Pendirian Yayasan AS Indonesia



Dear Temans,

Di sela-sela seminar AS hari Minggu kemarin (21 Des 2014) di Hotel All Season Thamrin, kita para peserta sempat diskusi untuk pendirian Yayasan AS Indonesia.

Menurut dr. Rudy Hidayat, komunitas AS memang agak tertinggal dibandingkan komunitas auto-immune yang lain (Komunitas lupus, Komunitas psoriasis, dst sudah memiliki Yayasan sehingga semua kegiatan bisa berjalan lancar dan didukung dana CSR yang memadai).

Ide ini sangat didukung oleh PT TA. Beberapa Teman dari Media juga mendukung. Juga beberapa hospital dan perusahaan lain siap mendukung jika komunitas AS memang berbadan hukum dan ada pertanggung-jawaban (responsibility) dan pertanggung-gugatan (accountability) yang jelas. Hal ini hanya dimungkinkan jika Yayasan AS sudah berdiri, dikelola dengan baik dan mengikuti hukum yang berlaku di Indonesia.

Yayasan AS jelas akan memberikan benefit bagi semua pihak yang terlibat.

Ada beberapa hal yang ingin dicapai dengan pendirian yayasan ini.

Dengan adanya yayasan AS, maka; 
1. Para anggota di komunitas AS mendapat kesempatan untuk meringankan beban keuangan dengan mengusahakan supaya pemakaian bio-agent dapat ditanggung pemerintah melalui BPJS;
2. Kemudahan menerima bantuan dari donatur melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR); 
3. Adanya seminar pendidikan AS rutin dan terorganisasi dari para dokter ahli AS di Indonesia.
4. Ada kendaraan untuk menolong teman-teman lain yang membutuhkan konsultasi atau dana dengan cara yang resmi, terorganisasi dan dapat dipertanggungjawabkan. 
5, Mempopulerkan penyakit AS di Indonesia melalui media-massa dan mendidik masyarakat sehingga bisa menyadari ciri, gejala dan bahaya penyakit AS lebih dini dan bisa mengambil tindakan lebih cepat sehingga jika sudah terkena, bisa mencegah AS menjadi lebih buruk.

Untuk mendirikan yayasan, perlu tindakan serius dan tidak bisa dilakukan seorang diri. Harus dilakukan bersama teman-teman dengan semangat yang sama.

Oleh sebab itu, jika teman-teman berminat menjadi pendiri, pembina, pengawas dan pengurus, dapat memberikan vote dan menjelaskan keahlian apa yang kira-kira bisa disumbangkan melalui yayasan ini. 

Detail mengenail Yayasan dapat membaca tentang UU Yayasan dapat dibaca pada artikel di bawa 

Yang dibutuhkan untuk mendirikan Yayasan AS:

1. Konsep Yayasan (Visi, Misi, Strategi, Staff, Style, dst ... -->konsep 7S)
2. Dana untuk Akta pendirian Yayasan
3. Para pendiri, Pengurus, pengawas yang terpanggil, berkomitmen dan memiliki skill atau keahlian tertentu (Misalnya: Manajer, Penulis, Lawyer, Notaris, Media-Marketer, Event Organizer, Programmer, Blogger, Accounting, Ahli pajak, dst)

Sementara selama 3 minggu ini saya akan membuat konsep dan strateginya.

Tanggal 15 Januari 2015, diharapkan konsep ini bisa disharing ke teman-teman semua.
Setelah itu, kita akan bertemu untuk mendiskusikan langkah selanjutnya.

Ada tanggapan?


Apa Isi Pasal-Pasal dari Undang-Undang Yayasan yang Berlaku di Republik Indonesia?

Ada baiknya Anda mempelajari undang-undang yayasan atau peraturan pemerintah yang mengatur pendirian atau pengesahan yayasan bila Anda ingin mendirikan sebuah yayasan, 

Berikut adalah undang-udang yang mengatur yayasan:
  • Undang-Undang No. 16 Tahun 2001
  • Undang-Undang No. 28 Tahun 2004 tentang Perubahan UU No. 16 Tahun 2001
  • Peraturan Perintah no. 63 Tahun 2008.
Di halaman ini, kami mengutip beberapa pasal penting untuk Anda ketahui, yang dikutip dari UU No. 16/2001 dan UU No. 28/2004:

Pasal 1 ayat 1: "Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota."

Pasal 2: " Yayasan mempunyai organ yang terdiri atas Pembina, Pengurus, dan Pengawas."

Pasal 3 ayat 1: "Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk menunjang pencapaian maksud dan tujuannya dengan cara mendirikan badan usaha dan/atau ikut serta dalam suatu badan usaha."

Pasal 3 ayat 2: "Yayasan tidak boleh membagikan hasil kegiatan usaha kepada Pembina, Pengurus, dan Pengawas."
Coba Anda simak pasal berikut dari undang-undang yayasan yang berlaku di negeri ini.


Pasal 5 ayat 1 (UU No. 28 Tahun 2004): "Kekayaan Yayasan baik berupa uang, barang, maupun kekayaan lain yang diperoleh Yayasan berdasarkan Undang-undang ini, dilarang dialihkan atau dibagikan secara langsung atau tidak langsung, baik dalam bentuk gaji, upah, maupun honorarium, atau bentuk lain yang dapat dinilai dengan uang kepada Pembina, Pengurus dan Pengawas."

Pasal 7 ayat 1: "Yayasan dapat mendirikan badan usaha yang kegiatannya sesuai dengan maksud dan tujuan Yayasan."

Pasal 7 ayat 3: "Anggota Pembina, Pengurus, dan Pengawas Yayasan dilarang merangkap sebagai Anggota Direksi atau Pengurus dan Anggota Dewan Komisaris atau Pengawas dari badan usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2)."

Pasal 9 ayat 1: "Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dengan memisahkan sebagian harta kekayaan pendirinya, sebagai kekayaan awal.

Pasal 9 ayat 2: "Pendirian Yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan akta notaries dan dibuat dalam bahasa Indonesia."

Pasal 11 ayat 1: "Yayasan memperoleh status badan hukum setelah akta pendirian Yayasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) memperoleh pengesahan dari Menteri.
Undang-undang yayasan mengatur sampai pada Anggaran Dasar. 
Pasal 14 ayat 1: "Akta pendirian memuat Anggaran Dasar dan keterangan lain yang dianggap perlu.
Pasal 14 ayat 2: "Anggaran Dasar Yayasan sekurang-kurangnya memuat:
  • nama dan tempat kedudukan; 
  • maksud dan tujuan serta kegiatan untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut;
  • jangka waktu pendirian;
  • d. jumlah kekayaan awal yang dipisahkan dari kekayaan pribadi pendiri dalam bentuk uang atau benda;
  • cara memperoleh dan penggunaan kekayaan;
  • tata cara pengangkatan, pemberhentian, dan penggantian anggota Pembina, Pengurus, dan Pengawas;
  • hak dan kewajiban anggota Pembina, Pengurus, dan Pengawas; 
  • tata cara penyelenggaraan rapat organ Yayasan;
  • ketentuan mengenai perubahan Anggaran Dasar;
  • penggabungan dan pembubaran Yayasan; dan
  • penggunaan kekayaan sisa likuidasi atau penyaluran kekayaan Yayasan setelah pembubaran.
Pasal 18 ayat 1: "Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilaksanakan berdasarkan keputusan rapat Pembina.

Pasal 18 ayat 2:" Rapat Pembina sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat dilakukan, apabila dihadiri oleh paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Pembina." 
Undang-undang yayasan juga mengatur perubahan anggaran dasar. 
Pasal 18 ayat 3: "Perubahan Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan akta notaris dan dibuat dalam bahasa Indonesia."

Pasal 21 ayat 1: "Perubahan Anggaran Dasar yang meliputi nama dan kegiatan Yayasan harus mendapat persetujuan Menteri."

Pasal 21 ayat 2: "Perubahan Anggaran Dasar mengenai hal lain cukup diberitahukan kepada Menteri."

Pasal 24 ayat 1 (UU No. 28 Tahun 2004):" Akta pendirian Yayasan yang telah disahkan sebagai badan hukum atau perubahan Anggaran Dasar yang telah disetujui atau telah diberitahukan wajib diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia."

Pasal 26 ayat 1: "Kekayaan Yayasan berasal dari sejumlah kekayaan yang dipisahkan dalam bentuk uang atau barang."

Pasal 28 ayat 1: "Pembina adalah organ Yayasan yang mempunyai kewenangan yang tidak diserahkan kepada Pengurus atau Pengawas oleh Undang-undang ini atau Anggaran Dasar." 
Kewenangan Pembina dalam undang-undang yayasan juga diatur.
Pasal 28 ayat 2: "Kewenangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi:
  • keputusan mengenai perubahan Anggaran Dasar;
  • pengangkatan dan pemberhentian anggota Pengurus dan anggota Pengawas;
  • penetapan kebijakan umum Yayasan berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan;
  • pengesahan program kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan; dan
  • penetapan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran Yayasan.
Pasal 28 ayat 3: "Yang dapat diangkat menjadi anggota Pembina sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah orang perseorangan sebagai pendiri Yayasan dan/atau mereka yang berdasarkan keputusan rapat anggota Pembina dinilai mempunyai dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan Yayasan."

Pasal 29:" Anggota Pembina tidak boleh merangkap sebagai anggota Pengurus dan/atau anggota Pengawas."

Pasal 32 ayat 1 (UU No. 28 Tahun 2004): "Pengurus Yayasan diangkat oleh Pembina berdasarkan keputusan rapat Pembina untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali."

Pasal 32 ayat 3 (UU No. 28 Tahun 2004): "Susunan Pengurus sekurang-kurangnya terdiri atas :
a. seorang ketua;
b. seorang sekretaris; dan
c. seorang bendahara.

Undang-undang yayasan juga mengatur pengawas.
Pasal 40 ayat 1: " Pengawas adalah organ Yayasan yang bertugas melakukan pengawasan serta memberi nasihat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan Yayasan."

Pasal 41 ayat 1: "Pengawas Yayasan diangkat dan sewaktu-waktu dapat diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Pembina."

Pasal 45 ayat 1 (UU No. 28 Tahun 2004): "Dalam hal terjadi penggantian Pengawas, Pengurus menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Menteri."

Pasal 49 ayat 1: "Dalam jangka waktu paling lambat 5 (lima) bulan terhitung sejak tanggal tahun buku Yayasan ditutup, Pengurus wajib menyusun laporan tahunan secara tertulis yang memuat sekurang-
kurangnya:
  • laporan keadaan dan kegiatan Yayasan selama tahun buku yang lalu serta hasil yang telah dicapai;
  • laporan keuangan yang terdiri atas laporan posisi keuangan pada akhir periode, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan laporan keuangan.
Pasal 50 ayat 1: "Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ditandatangani oleh Pengurus dan Pengawas sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar."

Pasal 52 ayat 1 (UU No. 28 Tahun 2004): "Ikhtisar laporan tahunan Yayasan diumumkan pada papan pengumuman di kantor Yayasan."

Pasal 62:" Yayasan bubar karena:
  • jangka waktu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar berakhir;
  • tujuan Yayasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar telah tercapai atau tidak tercapai;
  • putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap berdasarkan alasan:
    1) Yayasan melanggar ketertiban umum dan kesusilaan;
    2) tidak mampu membayar utangnya setelah dinyatakan pailit; atau
    3) harta kekayaan Yayasan tidak cukup untuk melunasi utangnya setelah pernyataan pailit dicabut.
Yayasan asing juga di atur dalam undang-undang yayasan.
Pasal 69 ayat 1: "Yayasan asing yang tidak berbadan hukum Indonesia dapat melakukan kegiatannya di wilayah Negara Republik Indonesia, jika kegiatan Yayasan tersebut tidak merugikan masyarakat, bangsa, dan Negara Indonesia."

Pasal 70 ayat 1: "Setiap anggota organ Yayasan yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun."


Sumber: 
http://www.putra-putri-indonesia.com/undang-undang-yayasan.html

Shaolin Temple, Taichi Master dan AS



2 Grandmaster dari Shaolin Temple (kiri-kanan):Shi DeRu (Shawn Xiangyang Liu) dan Shi DeYang (Shi WanFeng). Mereka adalah dua murid mendiang Grand Master dedengkot dari Shaolin Temple: Master Shi Suxi. [Photo Courtesy of Wikipedia.org]

Hubungan Latihan Tai Chi  dengan Ankylosing Spondylitis

Saya seorang penggemar film kungfu sejak puluhan tahun yang lalu. Salah satu film yang saya sukai adalah “Taichi Master”. Ternyata Tai chi memiliki hubungan dengan penyakit AS yang saya derita. 


Nah, apa hubungannya?

Tai Chi berasal dari seni bela diri Cina yang sudah dipraktekkan di seluruh dunia. Terdiri dari gerakan lembut mengalir yang santai dan lambat dalam ritme mereka.

Tai Chi telah berkembang lebih dari ratusan dan bahkan mungkin ribuan tahun sebagai latihan bagi tubuh, pikiran dan jiwa.

Ada banyak gaya Tai Chi dan yang utama disebut gaya Chen, Yang, Wu dan Sun. Gaya Sun cocok untuk orang dengan jenis peradangan arthritis seperti ankylosing spondylitis (AS).

Tai Chi tidak memerlukan biaya yang besar. Satu-satunya peralatan yang Anda butuhkan adalah beberapa pakaian longgar dan nyaman, serta sepatu datar atau sepatu training yang bersol lembut.

Tidak peduli pada usia berapa Anda mulai, Anda masih dapat mengembangkan keahlian Anda. Ketika keahlian Anda meningkat dari waktu ke waktu, Anda akan segera mulai menyadari bahwa Tai Chi bekerja pada berbagai tingkatan, baik fisik dan mental.

Ada juga sisi sosial sewaktu latihan. Sesi Tai Chi sering diajarkan dalam kelompok dan karena itu tidak bersifat kompetitif. Sifat dari latihan ini adalah sedemikian rupa sehingga menumbuhkan suasana yang ramah, mendukung dan santai. Anda juga bisa berlatih di dalam rumah atau di halaman.

Bukti penelitian secara umum menunjukkan bahwa orang yang melakukan suatu Program Tai Chi secara teratur menunjukkan perbaikan yang signifikan di berbagai bidang seperti keseimbangan, fleksibilitas, postur, kekuatan otot, kontrol pernapasan, fungsi jantung, kondisi mental dan bahkan aktivitas penyakit.

Penelitian ilmiah secara khusus bagi pasien AS menunjukkan bahwa Tai Chi memperbaiki skor BASDAI, jarak jari ke lantai (Finger to Floor Distance = FFD) dan mengurangi depresi.[i]

Hal ini membuat Tai Chi menjadi bentuk olahraga yang cukup ideal bagi pasien AS karena banyak orang dengan kondisi tersebut dilarang melakukan olahraga yang high impact.

Bagian rematologi, pusat rekreasi, klub kesehatan / gimnasium, pusat komunitas dan internet adalah tempat yang mungkin menawarkan informasi klub Tai Chi yang mungkin ada di dekat lokasi Anda. Namun, diskusikan selalu dengan anggota tim Meja Bundar Anda sebelumnya untuk memastikan itu adalah yang tepat untuk Anda.



[i] Eun-Nam Lee, Young-Hee Kim, Won Tae Chung, and Myeong Soo Lee, Tai Chi for Disease Activity and Flexibility in Patients with Ankylosing Spondylitis—A Controlled Clinical Trial, Evid Based Complement Alternat Med. 2008 December; 5(4): 457–462. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2586320/

DIET BAGI PASIEN AS #3 [Bagian 3 dari 3 bagian]


Diet Mediterania
Ada bukti yang berkembang bahwa diet Mediterania baik untuk jantung dan arthritis. Diet Mediterania adalah diet yang berbasis pada makanan tradisional daerah pesisir yang miskin di Italia selatan, pulau Kreta dan Yunani pada tahun 1960.
Gambar  19.5
Panduan Menu Diet Mediterania
Sumber: http://www.womensheart.org/content/nutrition/mediterranean.asp
Pola Diet Mediternia didasarkan pada:
         Konsumsi tinggi minyak zaitun,
         Asupan tinggi sayuran dan buah-buahan,
         Penggunaan karbohidrat non-olahan / tidak diproses  (porsi disesuaikan dengan aktivitas fisik),
         Konsumsi minyak ikan, 3 atau 4 kali seminggu. Misalnya sarden, makarel, tuna, halibut, herring dan salmon (meskipun semua jenis ikan ini tidak tinggal di perairan Mediterania J),
         Konsumsi susu, keju dan yoghurt (keju asli seperti keju yang terbuat dari susu kambing segar). Mengawasi penggunaan lemak jenuh dari produk susu. Tidak terlalu banyak!
         3 atau 4 butir telur per minggu,
         Konsumsi moderat daging dan lemak jenuh,
         Satu atau dua gelas kecil anggur sehari, sebaiknya anggur merah pada makanan utama. Anggur putih dan bir alternatif. Ingat bahwa botol anggur ukuran 750ml akan berisi 10 unit alkohol dan disarankan tidak melebihi 2 unit sehari untuk wanita dan 3 unit sehari untuk pria,
         Kacang-kacangan sebagai makanan ringan.

Diet Rendah Tepung (Low Starch Diet)

Diet ini didasarkan pada penelitian Dr. Alan Ebringer, seorang Profesor Imunologi di King College London. Dia adalah figur pemimpin dalam kelompok peneliti yang telah bekerja dengan teori bahwa beberapa jenis bakteri Klebsiella dalam usus pasien AS terlibat dalam memicu proses penyakit AS melalui respon imun yang kompleks.
Pada tahun 1996, dalam sebuah makalah yang mendukung teorinya, Dr. Ebringer menerbitkan bagan salah satu pasien yang telah ia teliti dan ikuti perkembangannya selama periode waktu tertentu. Selama pasien AS yang bersangkutan mengikuti diet rendah tepung antara tahun 1983-1995, tingkat Laju Endap Darah (LED atau  ESR= Erythrocyte Sedimentation Rate) menunjukkan penurunan yang jelas dari waktu ke waktu. LED / ESR adalah ukuran yang menunjukkan tingkat peradangan. Dr. Ebringer percaya bahwa penurunan ESR pasien menunjukkan keberhasilan diet ini.
Gambar  19.6
Dr. Alan Ebringer, Professor Immunology dan Rheumatologist dari King College, London; seorang penganjur Diet Rendah Tepung (Low Starch Diet).


Tapi harus diakui bahwa tingkat tingkat ESR pada pasien AS tidak selalu menunjukkan gejala AS yang sebenarnya. Beberapa orang dengan ESR tinggi dapat mengalami sedikit rasa nyeri dan kekakuan. Di sisi lain, orang-orang dengan ESR rendah mungkin terjadi sebaliknya; mengalami banyak rasa nyeri dan merasa dirinya sangat kaku.
Beberapa orang dengan AS telah mengatakan bahwa mereka memiliki pengalaman yang baik dengan diet rendah tepung. Sedangkan pasien yang lain tidak menemukan manfaat.
Sulit untuk melakukan penelitian diet bagi pasien AS. Ketika suatu obat jenis baru diuji para peneliti, pada satu kelompok pasien yang dijadikan subyek penelitian mungkin diberikan obat jenis baru dan pada kelompok lain diberikan dummy atau obat plasebo. Bahkan para dokter yang mengobati pasien dalam percobaan medis mungkin tidak diberitahu pasien mana yang mengambil obat yang sedang diuji coba dan mana yang memakai obat plasebo; sehingga pengetahuan ini tidak mempengaruhi hasil penelitian. Hal ini dikenal sebagai percobaan buta berganda (double-blind test).
Kita tahu dari penelitian bahwa dalam percobaan double blind, di mana baik pasien, maupun peneliti tidak mengetahui terapi pengobatan mana yang telah diberikan, adalah cara terbaik untuk menunjukkan jika suatu terapi pengobatan benar-benar memberikan hasil.
Namun, ketika para peneliti melakukan percobaan dengan diet dan mencoba untuk melihat bagaimana diet dapat mempengaruhi penyakit, merupakan hal yang mustahil untuk melaksanakan protokol penelitian tertentu seperti menggunakan kontrol atau perawatan placebo atau dummy. Baik orang yang melakukan diet maupun orang yang mengambil pengukuran setelah diet, dapat melihat dan merasakan diet yang telah digunakan.
Juga tidak mungkin untuk mengkonfirmasi bahwa seseorang sudah benar-benar melakukan diet ini secara ketat tanpa terjadi penyimpangan.
Topik ini tetap menjadi subyek yang hangat diperdebatkan di kalangan dokter. Beberapa dokter imunologi dan reumatologi mendukung; beberapa menolak teori ini. Sebagian lain menyerahkannya kepada pasien untuk mencoba dan membuat keputusan sendiri.
Berdasarkan pengalaman mencoba selama beberapa bulan, penulis merasakan tubuh menjadi semakin berat dan agak kaku di pagi hari ketika sehari sebelumnya mengkonsumsi roti tawar putih, jagung rebus atau tepung jagung, roti bakery, tape ketan hitam, atau makanan kecil / kue-kue kering yang terbuat dari tepung terigu. Tapi tidak terpengaruh ketika mengkonsumsi beras putih dan beras merah beserta banyak makan sayuran.
Prinsip-prinsip utama diet rendah tepung disajikan di bawah ini.
Sebelumnya selalu penting untuk memeriksakan diri berupa tes fisik dan tes darah serta mendiskusikan dengan dokter atau anggota tim Meja Bundar Anda sebelum mencoba diet jenis ini atau diet jenis lainnya.

Diet Rendah Tepung

DILARANG mengkonsumsi makanan berikut:
         Berbagai jenis roti dan produk atau makanan yang dibuat dari / dengan gandum, jawawut (barley), gandum, rye dan tepung jagung,
         Beras,
         Kentang.


TINGKATKAN:
         Daging,
         Ikan,
         Susu dan Produk Susu,
         Telur,
         Sayur-sayuran segar,
         Buah-buahan segar.
Boleh mengkonsumsi bumbu masakan / rempah-rempah atau minuman apapun dalam jumlah yang wajar.

Piramida Makanan Anti Peradangan

Dr. Andrew Weil sudah lama dikenal sebagai ahli dalam memanajemeni pola hidup sehat dengan memilih jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi. Bukunya “8 Weeks to Optimum Health[i] dan “Eating Well for Optimum Health[ii] selama akhir tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an sudah mempengaruhi banyak orang.
Menarik untuk disimak, untuk menghadapi peradangan yang sering menjadi penyebab berbagai penyakit serius, maka secara khusus Dr. Weil menyusun dan mengusulkan piramida panduan makanan anti peradangan. Piramida ini sangat berguna bagi pasien rematik atritis (RA) dan AS.
Berbeda dengan piramida makanan konvensional dan Mediterania, Piramida ini cukup unik, karena mengkombinasikan makanan, minuman dan suplemen.
Dr. Weil menganjurkan buah-buahan dan sayuran segar organik (jika memungkinkan) lebih banyak daripada mengkonsumsi karbohidrat kompleks dan meletakkan buah dan sayur di dasar piramida. Minuman teh putih, teh hijau, teh oolong dan red wine serta suplemen kesehatan juga ditambahkan. Dan pada puncak piramida (ini pasti disukai banyak wanita J ) boleh sesekali mengkonsumsi dark coklat plain.
Ia menyatakan:
“an anti-inflammatory diet can help counteract the chronic inflammation that is a root cause of many serious diseases, including those that become more frequent as people age. It is a way of selecting and preparing foods based on science that can help people achieve and maintain optimum health over their lifetime.” [iii]

["Makanan anti-peradangan dapat membantu menangkal peradangan kronis yang merupakan akar penyebab berbagai penyakit serius, termasuk yang akan menjadi lebih sering dengan bertambahnya usia. Ini adalah cara memilih dan menyiapkan makanan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang dapat membantu orang mencapai dan mempertahankan kesehatan yang optimal selama hidupnya.”]

Gambar  19.7
Panduan Piramida Makanan Anti Peradangan Dr. Weil

Sumber: http://www.drweil.com/drw/u/PAG00361/anti-inflammatory-food-pyramid.html

Jika Anda Tergoda Ingin Merubah Diet Anda atau Mencoba Diet Jenis Baru

Anda harus curiga terhadap setiap klaim diet tertentu yang dapat mengobati atau menyembuhkan AS. Jika diet tersebut memang berguna dan terbukti secara ilmiah, dokter dan ahli rematologi  pasti akan tahu tentang hal itu lebih dulu dan akan merekomendasikan kepada Anda.
Jika Anda tergoda untuk mencoba jenis diet tertentu, diskusikan rencana Anda lebih dulu dengan dokter atau anggota tim Meja Bundar Anda untuk membantu memastikan bahwa mencoba diet tersebut tidak akan menimbulkan masalah kesehatan. Sebagai contoh, beberapa jenis diet tertentu dapat mengakibatkan kekurangan kalsium yang dibutuhkan untuk kesehatan tulang Anda.
Perhatikan klaim tersebut dengan teliti; apakah diet itu:
         Menghilangkan setiap kelompok makanan dari panduan Piramida Makanan atau MyPlate,
         Hanya mengizinkan satu atau beberapa jenis makanan,
         Mengharuskan Anda untuk membeli produk khusus,
         Memiliki efek samping yang berpotensi berbahaya,
         Memberikan bukti ilmiah dari lembaga independen untuk mendukung klaim tersebut, bukan kesaksian pribadi atau bukti yang seolah-olah ilmiah yang dibuat sendiri dalam brosur produk untuk mendukungnya.




[i] Andrew Weil, MD, 8 Weeks to Optimum Health: A Proven Program for Taking Full Advantage of Your Body's Natural Healing Power, Rev Exp Up edition, Ballantine Books, New York, 2007)
[ii] Andrew Weil, MD, Eating Well for Optimum Health: The Essential Guide to Bringing Health and Pleasure Back to Eating, First Edition edition,  William Morrow Paperbacks, New York, 2001



STAND TALL Jilid -1

STAND TALL Jilid -1
Buku AS Bahasa Indonesia pertama di dunia. Untuk pemesanan buku POD-Print On Demand, silahkan hubungi penulis melalui menu header di sisi kanan atas situs ini.

PESAN BUKU STAND TALL ! JILID 1 DAN 2 DI TOKOPEDIA

STAND TALL Jilid- 2

STAND TALL Jilid- 2
Buku AS Bahasa Indonesia pertama di dunia. Untuk pemesanan buku POD-Print On Demand, silahkan hubungi penulis melalui menu header di sisi kanan atas situs ini.

BELI BUKU STAND TALL ! 1 SET DI BUKALAPAK.COM