DIET BAGI PASIEN AS #3 [Bagian 3 dari 3 bagian]


Diet Mediterania

Ada bukti yang berkembang bahwa diet Mediterania baik untuk jantung dan arthritis. Diet Mediterania adalah diet yang berbasis pada makanan tradisional daerah pesisir yang miskin di Italia selatan, pulau Kreta dan Yunani pada tahun 1960.
Gambar  19.5
Panduan Menu Diet Mediterania
Sumber: http://www.womensheart.org/content/nutrition/mediterranean.asp
Pola Diet Mediternia didasarkan pada:
         Konsumsi tinggi minyak zaitun,
         Asupan tinggi sayuran dan buah-buahan,
         Penggunaan karbohidrat non-olahan / tidak diproses  (porsi disesuaikan dengan aktivitas fisik),
         Konsumsi minyak ikan, 3 atau 4 kali seminggu. Misalnya sarden, makarel, tuna, halibut, herring dan salmon (meskipun semua jenis ikan ini tidak tinggal di perairan Mediterania J),
         Konsumsi susu, keju dan yoghurt (keju asli seperti keju yang terbuat dari susu kambing segar). Mengawasi penggunaan lemak jenuh dari produk susu. Tidak terlalu banyak!
         3 atau 4 butir telur per minggu,
         Konsumsi moderat daging dan lemak jenuh,
         Satu atau dua gelas kecil anggur sehari, sebaiknya anggur merah pada makanan utama. Anggur putih dan bir alternatif. Ingat bahwa botol anggur ukuran 750ml akan berisi 10 unit alkohol dan disarankan tidak melebihi 2 unit sehari untuk wanita dan 3 unit sehari untuk pria,
         Kacang-kacangan sebagai makanan ringan.

Diet Rendah Tepung (Low Starch Diet)

Diet ini didasarkan pada penelitian Dr. Alan Ebringer, seorang Profesor Imunologi di King College London. Dia adalah figur pemimpin dalam kelompok peneliti yang telah bekerja dengan teori bahwa beberapa jenis bakteri Klebsiella dalam usus pasien AS terlibat dalam memicu proses penyakit AS melalui respon imun yang kompleks.
Pada tahun 1996, dalam sebuah makalah yang mendukung teorinya, Dr. Ebringer menerbitkan bagan salah satu pasien yang telah ia teliti dan ikuti perkembangannya selama periode waktu tertentu. Selama pasien AS yang bersangkutan mengikuti diet rendah tepung antara tahun 1983-1995, tingkat Laju Endap Darah (LED atau  ESR= Erythrocyte Sedimentation Rate) menunjukkan penurunan yang jelas dari waktu ke waktu. LED / ESR adalah ukuran yang menunjukkan tingkat peradangan. Dr. Ebringer percaya bahwa penurunan ESR pasien menunjukkan keberhasilan diet ini.
Gambar  19.6
Dr. Alan Ebringer, Professor Immunology dan Rheumatologist dari King College, London; seorang penganjur Diet Rendah Tepung (Low Starch Diet).


Tapi harus diakui bahwa tingkat tingkat ESR pada pasien AS tidak selalu menunjukkan gejala AS yang sebenarnya. Beberapa orang dengan ESR tinggi dapat mengalami sedikit rasa nyeri dan kekakuan. Di sisi lain, orang-orang dengan ESR rendah mungkin terjadi sebaliknya; mengalami banyak rasa nyeri dan merasa dirinya sangat kaku.
Beberapa orang dengan AS telah mengatakan bahwa mereka memiliki pengalaman yang baik dengan diet rendah tepung. Sedangkan pasien yang lain tidak menemukan manfaat.
Sulit untuk melakukan penelitian diet bagi pasien AS. Ketika suatu obat jenis baru diuji para peneliti, pada satu kelompok pasien yang dijadikan subyek penelitian mungkin diberikan obat jenis baru dan pada kelompok lain diberikan dummy atau obat plasebo. Bahkan para dokter yang mengobati pasien dalam percobaan medis mungkin tidak diberitahu pasien mana yang mengambil obat yang sedang diuji coba dan mana yang memakai obat plasebo; sehingga pengetahuan ini tidak mempengaruhi hasil penelitian. Hal ini dikenal sebagai percobaan buta berganda (double-blind test).
Kita tahu dari penelitian bahwa dalam percobaan double blind, di mana baik pasien, maupun peneliti tidak mengetahui terapi pengobatan mana yang telah diberikan, adalah cara terbaik untuk menunjukkan jika suatu terapi pengobatan benar-benar memberikan hasil.
Namun, ketika para peneliti melakukan percobaan dengan diet dan mencoba untuk melihat bagaimana diet dapat mempengaruhi penyakit, merupakan hal yang mustahil untuk melaksanakan protokol penelitian tertentu seperti menggunakan kontrol atau perawatan placebo atau dummy. Baik orang yang melakukan diet maupun orang yang mengambil pengukuran setelah diet, dapat melihat dan merasakan diet yang telah digunakan.
Juga tidak mungkin untuk mengkonfirmasi bahwa seseorang sudah benar-benar melakukan diet ini secara ketat tanpa terjadi penyimpangan.
Topik ini tetap menjadi subyek yang hangat diperdebatkan di kalangan dokter. Beberapa dokter imunologi dan reumatologi mendukung; beberapa menolak teori ini. Sebagian lain menyerahkannya kepada pasien untuk mencoba dan membuat keputusan sendiri.
Berdasarkan pengalaman mencoba selama beberapa bulan, penulis merasakan tubuh menjadi semakin berat dan agak kaku di pagi hari ketika sehari sebelumnya mengkonsumsi roti tawar putih, jagung rebus atau tepung jagung, roti bakery, tape ketan hitam, atau makanan kecil / kue-kue kering yang terbuat dari tepung terigu. Tapi tidak terpengaruh ketika mengkonsumsi beras putih dan beras merah beserta banyak makan sayuran.
Prinsip-prinsip utama diet rendah tepung disajikan di bawah ini.
Sebelumnya selalu penting untuk memeriksakan diri berupa tes fisik dan tes darah serta mendiskusikan dengan dokter atau anggota tim Meja Bundar Anda sebelum mencoba diet jenis ini atau diet jenis lainnya.

Diet Rendah Tepung

DILARANG mengkonsumsi makanan berikut:
         Berbagai jenis roti dan produk atau makanan yang dibuat dari / dengan gandum, jawawut (barley), gandum, rye dan tepung jagung,
         Beras,
         Kentang.


TINGKATKAN:
         Daging,
         Ikan,
         Susu dan Produk Susu,
         Telur,
         Sayur-sayuran segar,
         Buah-buahan segar.
Boleh mengkonsumsi bumbu masakan / rempah-rempah atau minuman apapun dalam jumlah yang wajar.

Piramida Makanan Anti Peradangan

Dr. Andrew Weil sudah lama dikenal sebagai ahli dalam memanajemeni pola hidup sehat dengan memilih jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi. Bukunya “8 Weeks to Optimum Health[i] dan “Eating Well for Optimum Health[ii] selama akhir tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an sudah mempengaruhi banyak orang.
Menarik untuk disimak, untuk menghadapi peradangan yang sering menjadi penyebab berbagai penyakit serius, maka secara khusus Dr. Weil menyusun dan mengusulkan piramida panduan makanan anti peradangan. Piramida ini sangat berguna bagi pasien rematik atritis (RA) dan AS.
Berbeda dengan piramida makanan konvensional dan Mediterania, Piramida ini cukup unik, karena mengkombinasikan makanan, minuman dan suplemen.
Dr. Weil menganjurkan buah-buahan dan sayuran segar organik (jika memungkinkan) lebih banyak daripada mengkonsumsi karbohidrat kompleks dan meletakkan buah dan sayur di dasar piramida. Minuman teh putih, teh hijau, teh oolong dan red wine serta suplemen kesehatan juga ditambahkan. Dan pada puncak piramida (ini pasti disukai banyak wanita J ) boleh sesekali mengkonsumsi dark coklat plain.
Ia menyatakan:
“an anti-inflammatory diet can help counteract the chronic inflammation that is a root cause of many serious diseases, including those that become more frequent as people age. It is a way of selecting and preparing foods based on science that can help people achieve and maintain optimum health over their lifetime.” [iii]

["Makanan anti-peradangan dapat membantu menangkal peradangan kronis yang merupakan akar penyebab berbagai penyakit serius, termasuk yang akan menjadi lebih sering dengan bertambahnya usia. Ini adalah cara memilih dan menyiapkan makanan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang dapat membantu orang mencapai dan mempertahankan kesehatan yang optimal selama hidupnya.”]

Gambar  19.7
Panduan Piramida Makanan Anti Peradangan Dr. Weil

Sumber: http://www.drweil.com/drw/u/PAG00361/anti-inflammatory-food-pyramid.html

Jika Anda Tergoda Ingin Merubah Diet Anda atau Mencoba Diet Jenis Baru

Anda harus curiga terhadap setiap klaim diet tertentu yang dapat mengobati atau menyembuhkan AS. Jika diet tersebut memang berguna dan terbukti secara ilmiah, dokter dan ahli rematologi  pasti akan tahu tentang hal itu lebih dulu dan akan merekomendasikan kepada Anda.
Jika Anda tergoda untuk mencoba jenis diet tertentu, diskusikan rencana Anda lebih dulu dengan dokter atau anggota tim Meja Bundar Anda untuk membantu memastikan bahwa mencoba diet tersebut tidak akan menimbulkan masalah kesehatan. Sebagai contoh, beberapa jenis diet tertentu dapat mengakibatkan kekurangan kalsium yang dibutuhkan untuk kesehatan tulang Anda.
Perhatikan klaim tersebut dengan teliti; apakah diet itu:
         Menghilangkan setiap kelompok makanan dari panduan Piramida Makanan atau MyPlate,
         Hanya mengizinkan satu atau beberapa jenis makanan,
         Mengharuskan Anda untuk membeli produk khusus,
         Memiliki efek samping yang berpotensi berbahaya,
         Memberikan bukti ilmiah dari lembaga independen untuk mendukung klaim tersebut, bukan kesaksian pribadi atau bukti yang seolah-olah ilmiah yang dibuat sendiri dalam brosur produk untuk mendukungnya.




[i] Andrew Weil, MD, 8 Weeks to Optimum Health: A Proven Program for Taking Full Advantage of Your Body's Natural Healing Power, Rev Exp Up edition, Ballantine Books, New York, 2007)
[ii] Andrew Weil, MD, Eating Well for Optimum Health: The Essential Guide to Bringing Health and Pleasure Back to Eating, First Edition edition,  William Morrow Paperbacks, New York, 2001



0 komentar:

Posting Komentar

STAND TALL Jilid -1

STAND TALL Jilid -1
Buku AS Bahasa Indonesia pertama di dunia. Untuk pemesanan buku POD-Print On Demand, silahkan hubungi penulis melalui menu header di sisi kanan atas situs ini.

PESAN BUKU STAND TALL ! JILID 1 DAN 2 DI TOKOPEDIA

STAND TALL Jilid- 2

STAND TALL Jilid- 2
Buku AS Bahasa Indonesia pertama di dunia. Untuk pemesanan buku POD-Print On Demand, silahkan hubungi penulis melalui menu header di sisi kanan atas situs ini.

BELI BUKU STAND TALL ! 1 SET DI BUKALAPAK.COM