Kesaksian Stephanus Tedy




Agustus 2002, ada seorang pria berumur 32 tahun 10 bulan. Ia divonis seorang dokter ortopedi di sebuah rumah sakit Internasional terkena penyakit Ankylosing Spondylitis (AS).

AS adalah sejenis penyakit rematik yang diakibatkan oleh sistem kekebalan tubuh (immune system) menyerang balik. Banyak faktor yang menjadi pemicu, tetapi sumber penyebabnya sampai sekarang tidak diketahui secara persis. 

Sistem kekebalan tubuh sebenarnya berfungsi menyerang segala kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Sehingga tubuh kita tetap sehat. Terlindungi.

Tetapi ada yang salah secara genetis. Sehingga sistem di tubuh pria itu salah mengkode. Sistem kekebalan tubuh bukannya melindungi tubuh dari berbagai kuman penyakit, tetapi malah menyerang persendian ruas tulang belakang. Sistem kekebalan tubuh yang salah kode itu jika menyerang sistem persendian kaki, tangan dan jari akan menjadi Rheumatoid Arthritis (RA). Jika menyerang kulit akan menjadi Psoriasis. Jika menyerang syaraf myelin di lapisan otak akan menjadi Multiple sclerosis (MS). Jika menyerang banyak sistem dalam tubuh akan menjadi Systemic Lupus Erythematosus.

Tulang belakang yang diserang, otomatis membuat mekanisme pertahanan diri (self defence mechanism). Tubuh akan membunyikan alarm, dan menandainya sebagai kuman penyakit. Sistem otak otomatis memerintahkan tubuh melepaskan hormon prostaglandin. Hormon prostaglandin mengakibatkan rasa nyeri, bengkak, kemerahan dan rasa panas pada bagian yang terkena. Itulah peradangan / inflamasi.

Pada orang yang normal, di setiap bagian ruas tulang belakang ada jarak yang memisahkan antar ruas. Dilapisi semacam spons yang berfungsi meredam segala getaran. Karena diserang, tulang belakang berusaha melindungi dan menumbuhkan tulang baru yang akhirnya menutup jarak antar ruas tersebut. Ruas tulang yang seharusnya ada jarak menjadi menyatu/menempel. Ketika ruas itu menyatu, timbul kekakuan. Lama-kelamaan, orang yang terkena jadi susah menengok ke kiri dan ke kanan. Atau menundukkan kepala ke atas atau ke bawah. 

Proses penempelan tulang yang tidak semestinya itu menimbulkan rasa nyeri dan peradangan. Untuk mengatasi rasa nyeri dan peradangan, dokter meresepkan obat pereda nyeri dan anti peradangan bernama Non Steroid Anti Inflammation Drugs (NSAID), yang biasa disebut painkiller.

Ketika sehat, si pria memiliki tinggi badan 183 cm dan rajin bermain olahraga bola basket. 

Karena adanya penempelan di ruas tulang belakang, lama-lama tubuhnya jadi membungkuk. Berkurang menjadi 175 cm. Skoliosis[1] juga membuat badannya agak miring ke kanan. Ia menjadi lemah seperti kakek-kakek. Jalan jadi susah. Nyeri setiap kali melangkah. Baru berjalan puluhan meter, tulang pangkal paha / panggul (sacro-iliac) sangat nyeri dan rasanya mau copot. Naik tangga merupakan siksaan yang sangat berat. Jika melihat tangga dan tidak ada jalan lain, seringkali ia berdoa memohon kasih karunia Allah, agar diberi kekuatan untuk sampai di lantai atas. Dan setelah sampai dilantai atas sekali lagi ia memohon anugerah Allah, supaya tetap bisa berdiri, melangkah dan tidak terjatuh. 

Seringkali ia terbangun ditengah tidur malam dan melalui malam berkepanjangan tidak bisa tidur dan beristirahat dengan baik karena rasa nyeri, panas dan kaku di sekujur tubuh. 

Karena kurang tidur, tubuhnya tidak bisa meregenerasi sel dengan sempurna. Akibatnya penyakit menjadi tambah parah. Secara mental ia terpukul, karena dokter memvonis penyakit itu tidak bisa disembuhkan (ia juga sudah meriset di internet). 

Fisiknya menjadi terbatas. Banyak hal yang dulunya bisa dilakukan menjadi tidak bisa lagi.

Suatu hari ketika penyakitnya progress, dia tetap bekerja. Karena kelelahan, ia pulang dan jatuh tertidur. Si pria lupa minum painkiller. Tidak menyadari obatnya habis. Tengah malam dia terbangun. Otot-otot leher, punggung, pinggang yang kaku menarik begitu kuat. Rasa nyeri yang hebat sangat terasa di tulang belakang bagian bawah dan sekujur tubuhnya. Begitu hebatnya rasa nyeri itu, sehingga si pria ingin mati. Dalam kesakitan dan putus asa, ia berdoa supaya Tuhan mengambil nyawanya. 

Beruntung sekali, doa dalam situasi kesakitan dan depresi itu tidak dikabulkan Tuhan. Jika dikabulkan, tentu Anda tidak dapat membaca buku ini. J

Berkat doa dan dukungan isteri, anak, saudara, keluarga, teman-teman kelompok pendukung membuat ia tetap kuat. Mukanya ceria dan penuh harapan. Tanpa didorong-dorong, ia melakukan pekerjaannya dengan rajin dan penuh semangat. 




Pada bulan Pebruari 2012 ia mendengar tentang terapi bio-agent / Anti-TNF-alpha. Selama 4 bulan, ia menyelidiki secara mendalam plus-minus dari terapi bio-agent. Akhirnya, atas anugerah Tuhan dan dukungan keluarga yang mengasihinya, pada bulan Juni 2012 ia mendapat kesempatan untuk melakukan 4 sesi terapi Remicade (infliximab). 


And the life goes on. Sampai sekarang, walaupun rasa nyeri kadang datang dan pergi, pria itu hidup dengan penuh semangat dan bersukacita. Ia menyetir mobil sendiri dan dapat bekerja mandiri tanpa kesulitan. Hidup menjadi lebih berarti dan menjadi indah, lebih daripada sebelumnya. Karena ia menyadari dengan pengetahuan dan sikap yang tepat; orang yang terdiagnosis terkena AS, tetap bisa menang melawan AS. Rasa bersyukur membuat ia selalu memberikan energi dan nilai tambah pada setiap orang yang ditemuinya. 

Banyak sekali konsep buku yang sudah di taruh Tuhan di dalam hatinya ketika ia terbaring kesakitan selama beberapa bulan karena AS. Jika Tuhan menghendaki dan memberi kesempatan, semua konsep itu akan ditulisnya. Supaya bisa menjangkau lebih banyak orang di seluruh Indonesia, dan seluruh dunia tanpa ia harus hadir. Setiap bangun tidur, terkadang di tengah rasa kaku dalam tubuh, ia selalu bersyukur dan berdoa. Supaya Tuhan memakai dirinya dengan luar biasa sehingga memuliakan nama Tuhan dalam hidupnya dan menjadi berkat bagi orang lain. 




[1] Skoliosis: suatu kondisi medis di mana tulang belakang seseorang melengkung dari satu sisi ke sisi lainnya.




10 komentar:

Hi, kawan seperjuangan AS,

Seperti yang diceritakan penyerangan sistem antibody kita ke tubuh kita, ini merupakan statement yang betul dan sangat penting.

Statement 'banyak factor yang menjadi pemicu dan sumber penyebab nya tidak diketahui' harus saya ralat 'banyak factor yang menjadi pemicu dan suber penyebab nya harus di analisa dan dicari tahu'.

Sharing saya - penyakit AS saya sembuh, karena saya mengobati radang pada tenggoraokan saya yang disebabkan oleh bakteri kuat dimana antibody saya tidak dapat melawan dan menyerang persendian dan tubuh saya. Penyakit AS memang tidak dapat dihindari akan tetapi dapat dicegah perkembangan nya.

Saya mingidap penyakit AS kronis dimana hampir setiap persendian saya (selangkangan, dengkul dan mata kaki) terjadi inflamasi atau sakit. Saya merasakan neraka di dunia selama 1 bulan (puncak AS saya) dimana, tidur sakit, berjalan sakit, duduk sakit, berak sakit, batuk sakit, sampai ketawa saja sakit.

Dan sekarang saya dapat bersepda dari Jakarta - bogor dan marathon 10km tiap tahun. Kunci dari kesembuhan nya adalah menganalisa jejak penyakit anda, dan menyembuhkan nya, untuk hal saya adalah sakit pada rada tenggorokan. Hal ini memicu genetik AS pada tubuh saya dimana karena penyakit ini antibody saya menyerang tubuh sendiri dan memicu AS.

Mohon info peng9batannya mas, karena kawan saya ada yg divonis sakit AS ini

Sy mengalami AS sejak SMP kls 1, Epilepsi sejak kls 5 SD. Kelahiran 1991 Surabaya Barat. Klo secara pengobatan atas 2 pain ini berbenturan. Epilepsi sudah operasi ambil otak kiri d RS Telogorejo thn 2011, ttp masih sj kambuh sewaktu2 walau cenderung berkurang. Sedangkan tulang belakang sdh bungkuk. Nafas cenderung terengah2, dan amat sangat anti asap (rokok, bakar sampah) ttp lain cerita klo asap Bakar ikan atau ayam. He3. Makan sy teratur. Gaya makan spt umat Yahudi. Klo boleh tahu apkh anda kuliah? Atau kursus? Krn oleh krn adanya 2 pain ini, sy kebingungan mencari studi. Banyak studi sy yg gagal (ga sampai selesai) krn 2 pain ini. Contohnya fotografi (krn pose pengambilan foto), Teologi (krn duduk pilih2 and ga bisa lama), dll. Catatan oleh krn adanya 2 pain ini, sy kesulitan untuk tidur krn "nepakno" (mengatur posisi tubuh yg pas). Oleh krn kurangnya tidur, bangun sy menjadi terlambat (tdk spt dahulu) dan kalo bangun punggung very pain. Scr olahraga sy suka berenang dan basket. Tp oleh krn pain ini, sy bingung hrs apa. Bisanya diinjeksi oleh ENBREL yg mahal (mjd beban bagi sy) berdasarkan pengobatan d Singapura yg diinfokan dr rekan segereja dan minum vitamin dan obat epilepsi. Apakah anda punya saran ya? Catatan lain sy ga boleh keluar scr sembarangan dikhawatirkan epilepsi kambuh. So apakah ada saran bagi sy ya? Terima kasih banyak, TUHAN YESUS memberkati. Syalom Aleikhem.

Sy mengalami AS sejak SMP kls 1, Epilepsi sejak kls 5 SD. Kelahiran 1991 Surabaya Barat. Klo secara pengobatan atas 2 pain ini berbenturan. Epilepsi sudah operasi ambil otak kiri d RS Telogorejo thn 2011, ttp masih sj kambuh sewaktu2 walau cenderung berkurang. Sedangkan tulang belakang sdh bungkuk. Nafas cenderung terengah2, dan amat sangat anti asap (rokok, bakar sampah) ttp lain cerita klo asap Bakar ikan atau ayam. He3. Makan sy teratur. Gaya makan spt umat Yahudi. Klo boleh tahu apkh anda kuliah? Atau kursus? Krn oleh krn adanya 2 pain ini, sy kebingungan mencari studi. Banyak studi sy yg gagal (ga sampai selesai) krn 2 pain ini. Contohnya fotografi (krn pose pengambilan foto), Teologi (krn duduk pilih2 and ga bisa lama), dll. Catatan oleh krn adanya 2 pain ini, sy kesulitan untuk tidur krn "nepakno" (mengatur posisi tubuh yg pas). Oleh krn kurangnya tidur, bangun sy menjadi terlambat (tdk spt dahulu) dan kalo bangun punggung very pain. Scr olahraga sy suka berenang dan basket. Tp oleh krn pain ini, sy bingung hrs apa. Bisanya diinjeksi oleh ENBREL yg mahal (mjd beban bagi sy) berdasarkan pengobatan d Singapura yg diinfokan dr rekan segereja dan minum vitamin dan obat epilepsi. Apakah anda punya saran ya? Catatan lain sy ga boleh keluar scr sembarangan dikhawatirkan epilepsi kambuh. So apakah ada saran bagi sy ya? Terima kasih banyak, TUHAN YESUS memberkati. Syalom Aleikhem.

Saya baru diponis AS awal oktober 2017 stlh dua rumah sakit mendiagnasa yg sama baru sy percaya..hebatnya dokter pertama dia tau klu kasus sy sudah lama pdhl waktu pertama dokter tanya saya jawab 3-4 thn tapi dia bilang ini sudah lama sekitar 20thn nan...waw saya jd teringat bapa saya yg almarhum punya kasus yg sama dgn saya dan berlangsung lama ,badan kaku ,kuping kaku dan mjd aga bongkok...saya lega krn arhirnya saya tau rasa sakit selama ini ternyata biang keroknya AS...dokter menyuruh saya pulang tanpa memberi resep...sudah terima saja sampai Tuhan panggil...hahahahha Puji Tuhan saya hadapi dgn mengucap syukur biarpun sakit nyeri sering mengganggu,...usaha sdh dicoba selanjutnya kita hanya berharap belas kasihan Tuhan untuk mujizatnya dan semoga Tuhan berikan hikmatnya agar ada orang menemukan obatnya..sy percaya kelak akan ditemukan penyebab yg menjadi unsur pencetus skit AS....salam sehat saudaraku.

Bung Banhasir sdh nikah belum? Klo sudah, lalu br tahu hal ini stlh usia nikah bbrp tahun itu hal yg wajar. Ttp bagi yg mengalami hal ini shg pergaulannya minim dan terbatas, dan juga blm nikah shg dirinya stress, wah lain cerita

Tetap semangat.
Jangan kalah melawan AS.
Masih ada harapan melawan AS.
Peneltian terbaru kita bisa membuat kondisi AS lebih baik.
Baca dan ikuti terus artikel di blog ini.

Jika ingin lebih detail, dapat beli dan baca buku AS melalui tokopedia.

Salam.

Stephanus Tedy R.

@Banhasir.

Tetap semangat.
Jangan kalah melawan AS.
Masih ada harapan melawan AS.
Peneltian terbaru kita bisa membuat kondisi AS lebih baik.
Baca dan ikuti terus artikel di blog ini.

Jika ingin lebih detail, dapat beli dan baca buku AS melalui tokopedia.

Salam.

Stephanus Tedy R.

Tolong dibagi pengalamannya yang sudah sukses mengatasi Penyakit AS, krn saya juga di vonis dr menderita AS.

Posting Komentar

STAND TALL Jilid -1

STAND TALL Jilid -1
Buku AS Bahasa Indonesia pertama di dunia. Untuk pemesanan buku POD-Print On Demand, silahkan hubungi penulis melalui menu header di sisi kanan atas situs ini.

PESAN BUKU STAND TALL ! JILID 1 DAN 2 DI TOKOPEDIA

STAND TALL Jilid- 2

STAND TALL Jilid- 2
Buku AS Bahasa Indonesia pertama di dunia. Untuk pemesanan buku POD-Print On Demand, silahkan hubungi penulis melalui menu header di sisi kanan atas situs ini.

BELI BUKU STAND TALL ! 1 SET DI BUKALAPAK.COM