Setelah kejadian roti Prata minggu sebelumnya membuat saya lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi gula dan karbohidrat. Tetapi pengalaman in-touch beberapa kali mengadon berbagai jenis tepung terigu mulai dari rendah protein, protein sedang dan tinggi protein serta whole wheat membuat saya mulai berpikir jenis makanan apa saja yang mungkin bisa dibuat. Mantao (roti kukus polos / tanpa isi), bakpao whole-wheat (roti kukus dari gandum utuh isi daging ayam cincang atau kacang hitam / kacang merah), roti tawar gandum dan croissant. Makanan ini tidak dikonsumsi setiap hari; tapi kira-kira 1 atau 2 minggu sekali.
Saya tidak terlalu suka, karena setiap kali makan rajangan garlic ini perut saya timbul gas dan tidak lama biasanya angin dari pencernaan keluar. Selain itu, jika lupa minum teh pahit atau susu cair setelah makan garlic mentah; setiap kali berbicara bau garlic menyeruak membahana menyapa lawan bicara. Tapi memang efeknya langsung bisa dirasakan keesokan harinya dan cukup bagus. Badan menjadi lebih enak. Rasa pegal-pegal ketika bangun tidur jauh berkurang. Mengkonsumsi garlic secara rutin selama 3 bulan menunjukkan hasil tes lab darah juga menunjukkan kolesterol total, HDL dan LDL dalam batas normal.
Ini salah satu kutipan dari riset yang berjudul: Garlic: a review of potential therapeutic effects yang dilakukan oleh Leyla Bayan, Peir Hossain Koulivand, and Ali Gorji
Luar biasa kan?
Yang membuat saya hampir melonjak kegirangan adalah Garlic ternyata jelas mengandung efek anti inflamasi bagi Pasien Kanker [1]. Jadi kalau begitu, bagus juga buat pasien AS !
Horee !!!
Saya langsung bereksperimen. 2 siung pagi hari. 2 siung malam hari. Ditengah-tengahnya saya makan roti prata 2 lembar. Bakpao isi daging 2 biji. Semua tanpa gula. Tapi pakai sambal yang pedas. Acar ketimun dan wortel. Ditambah air 500ml + cuka apel 20 ml + es batu.
Dengan berdebar saya tidur dan melihat efeknya besok pagi.
Paginya saya bangun dan tidak nyeri !
Selamat mencoba.
Disclaimer: Saya banyak makan karbohidrat dan bawang putih ini sambil melakukan Intermittent Fasting. Karbohidrat itu dikonsumsi antara jam 12 siang sampai jam 6 sore. Diluar itu, tidak makan dan minum berkalori. Jadi metabolisme tubuh saya lebih baik dibandingkan jika tidak berpuasa. Jika Anda makan normal (2 atau 3 kali sehari), tidak saya anjurkan makan karbo banyak seperti saya. Tapi jelas, konsumsi bawang putih tanpa banyak makan karbohidrat akan memberikan efek yang lebih signifikan bagi pasien AS.