Menghindari makanan dan minuman yang memicu flare-up dan mengganggu keseimbangan kinerja serta sistem imunitas tubuh
Ketika penulis berkonsultasi kepada beberapa dokter spesialis tertentu, ada yang mengatakan bahwa semua makanan boleh dimakan oleh pasien AS; sama seperti orang normal. Tidak ada pantangan. Karena belum ada riset ilmiah tentang makanan tertentu yang menjadi pemicu kambuhnya AS.
Tapi faktanya, berdasarkan pengalaman penulis setelah didiagnosis terkena AS selama 11 tahun terakhir; ada makanan dan minuman tertentu yang menjadi pantangan atau tidak baik bagi pasien AS. Baru ketika berkonsultasi dengan dokter ahli alergi dan imunitas (immunolog), memang ada makanan atau minuman tertentu yang berpengaruh terhadap sistem imunitas tubuh dan berperan dalam memburuknya kondisi AS.
Bagi beberapa orang pasien AS, jenis makanan tertentu kadangkala memicu flare-up. Tapi jenis makanan ini tidak standar, tergantung kondisi imunitas tubuh masing-masing. Artinya jenis makanan yang memicu flare-up bagi pasien A, belum tentu memicu flare-up bagi pasien B. Jadi berdasarkan pengalaman, setiap pasien cepat atau lambat akan mengetahui jenis makanan dan minuman spesifik yang menjadi pantangan baginya.
Dalam diskusi grup AS yang penulis pernah ikuti, minuman dan makanan ini dilaporkan memicu flare-up dan memperburuk kondisi AS jika dikonsumsi dalam jumlah agak banyak.
1. Minuman beralkohol dan berbagai turunannya: whisky, gin, brandy, tequila, cognac, vodka, soju, bourbon, sake, lagers, bir, stout / bir hitam, arak, tuak, dst. Minuman berkadaralkohol tinggi (>= 40%; biasanya melalui proses penyulingan / distilled) bersifat tajam dan panas. Bisa membakar dan melukai saluran kerongkongan, lambung dan pencernaan yang sensitif. Hindari minum tablet NSAID dengan minuman beralkohol, apalagi kondisi perut kosong. Karena dapat menimbulkan pendarahan lambung dan atau melukai saluran cerna. Penelitian oleh N. Sofat dan A. Keat menunjukkan konsumsi alkohol (ethanol) secara rutin memberi sumbangan akan kerusakan sistem otot tulang belakang (musculoskeleltal system). Mendorong terjadinya osteoporosis sehingga mengarah kepada terjadinya patah tulang.[iii]Jadi bijaksanalah.
2. Makanan dan minuman hasil fermentasi atau mengandung alkohol: wine (red, white, rose-wine), ginger wine, tape ketan hitam / putih, tape singkong, brem, tempoyak(durian fermentasi), dst. Jika Anda masih belum bisa menahan diri, konsumsi sedikit setelah makanan padat atau menu utama. Jangan konsumsi ketika perut kosong.
3. Jenis buah tertentu: durian matang, cempedak matang, dst. Saya akui, bagi yang hobby, durian matang dan cempedak matang memang wangi dan sangat menggiurkan. Tapi hati-hati. Ada teman yang terkena stroke; koma 3 hari dan kemudian meninggal, setelah makan durian agak banyak. Saat itu, ia tidak sadar bahwa kadar kolesterol dalam darahnya sedang tinggi. Setelah mengkonsumsi soto babat gurih dengan kuah santan kental pada siang hari, malam harinya ia makan durian matang yang lezat agak banyak. Maka terjadilah peristiwa yang menyedihkan itu.
4. Kacang-kacangan dan sayur eksotis: Kacang mete, buncis, kacang polong, emping melinjo, jengkol, dst. Makan jumlah banyak membuat rasa kaku dan pegal di pagi hari menjadi lebih lama dan parah.
5. Gula: Gula putih / gula pasir / gula halus. Terlalu banyak konsumsi gula membuat otot paha dan kaki menjadi nyeri ketika berjalan. Minum air hangat banyak-banyak bisa mengurangi nyeri otot karena gula ini.
6. Pemanis buatan: aspartame, siklamat, dst. Efeknya terhadap sistem saraf lebih buruk daripada gula dan berpotensi menyebabkan kanker. The Cesare Maltoni Cancer Research Center of the European Ramazzini Foundation of Oncology and Environmental Sciences telah merilis beberapa penelitian yang menyatakan bahwa aspartam dapat meningkatkan beberapa jenis kanker pada hewan pengerat (rodent). Lembaga penelitian ini menyimpulkan bahwa aspartam merupakan karsinogen potensial walaupun dikonsumsi dengan dosis diet normal.[iv].
7. Softdrink dan variasinya: minuman berkarbonasi, cola, orange squash, minuman berenergi.
8. Susu kedelai yang memakai pemanis buatan.
9. Makanan bertepung hasil proses (starchy food). Misalnya sereal, roti putih, tepung jagung, dsb. Menurut penelitian dari Alan Ebringer,[v] ada hubungan antara bakteri klebsiella dengan pasien AS yang didiagnosis memiliki gen HLA-B27 positif. Jumlah bakteri klebsiella hadir jauh lebih banyak pada faeces pasien AS yang HLA-B27-nya positif. Dan yang menjadi makanan utama bakteri klebsiella adalah makanan bertepung dan gula. Walaupun diagnosis ini perlu penelitian lebih lanjut, cukup bijaksana jika kita lebih banyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan segar. Dan mengganti makanan bertepung hasil proses dengan karbohidrat kompleks yang gizinya lebih lengkap, misalnya beras merah, gandum utuh (whole wheat), dsb.
0 komentar:
Posting Komentar