Salah satu masalah utama dalam AS adalah rasa nyeri yang berkelanjutan. Rasa nyeri ini timbul karena peradangan. Jika peradangan bisa dikurangi, maka rasa nyeri AS bisa dikurangi; sampai batas dapat ditolerir dan tidak mengganggu kegiatan sehari-hari. Jadi metode penghilang nyeri biasa (nyeri mekanikal-karena salah gerak, saraf kejepit, keseleo, dst) tidak akan efektif menghadapi nyeri AS, jika sumber masalah utama yaitu peradangan; tidak dikurangi.
Cara umum yang dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri AS adalah mengkonsumsi pain killer / obat anti radang. Selain itu, menggunakan bio-agent akan membuat peradangan terhenti. Tapi walaupun cukup efektif, pain killer dan bio-agent juga memiliki efek samping yang tidak boleh dianggap ringan.
Tapi sebenarnya sudah ada pain killer yang sangat efektif, aman dan sudah ada di dalam tubuh setiap manusia. Pain killer itu berupa hormon endorphin. Menurut hasil penelitian, kekuatan efek pain killer hormon ini tiga kali kekuatan morfin.
Hormon endorphin ini bisa dihasilkan jika:
1. Hati kita merasa senang (nonton film komedi, mendengar musik yang menenangkan, dst).
2. Gerakan tubuh melalui Olahraga (senam, berenang, naik sepeda statis, dst).
3. Jika pasien AS sudah menikah berhubungan seks dengan pasangan yang sah sampai mencapai orgasme,
4. Berpelukan dengan orang yang disayangi.
5. Melakukan kebaikan / menolong orang lain yang membutuhkan misalnya melalui kegiatan sosial.
6. Melakukan kegiatan yang menjadi hobby kita.
Jadi ingat, jika terjadi peradangan dan timbul nyeri dalam tubuh pasien AS, selain minum pain killer, coba analisa dulu apakah Anda sudah melakukan salah satu atau kombinasi dari ke 6 hal di atas?
Selamat mencoba. :)