Pasien AS perlu makanan sehat anti radang

Jenis makanan dan minuman Anti Radang khusus pasien AS dan makanan pantangan dapat di baca pada buku AS jilid 2 Bab 19.

Perlunya Relasi yang Harmonis dengan Pasangan atau Anggota Keluarga lainnya

Hidup damai dan minim konflik akan membuat pasien AS lebih jarang mengalami rasa nyeri. Hidup sering bertengkar dan penuh konflik membuat tubuh menghasilkan hormon kortisol (hormon stress) yang memicu timbulnya stress dan menjadi jalan untuk AS menjadi kambuh dan bertambah nyeri.

Berolahraga yang Cukup dan Benar

Berenang, Senam AS, Yoga, Pilates, Bersepeda Statis, Jalan Kaki serta olahraga Low Impact lainnya merupakan olahraga yang baik bagi Pasien AS. Diskusikan dengan dokter yang merawat Anda.

Gaya Hidup Aktif Fisik dan Mental

Masalah utama dalam AS adalah rasa nyeri dan kekakuan tubuh. Gaya Hidup aktif secara fisik dan mental akan membantu tubuh dalam memerangi AS. Menjaga postur tubuh yang baik dan tegak akan membantu pasien AS hidup dengan pikiran lebih positif dan berkualitas.

Porsi Sayur Segar dan Buah Segar lebih banyak daripada Karbohidrat

Karbohidrat diperlukan untuk energi. Tapi menurut penelitian dr. Alan Ebringer, komposisi karbohidrat tinggi dalam diet akan memicu timbulnya peradangan yang lebih aktif. Karena karbohidrat merupakan makanan utama bakteri klebsiella yang merupakan salah satu dari banyak pemicu timbulnya peradangan dalam AS.

Tampilkan postingan dengan label Diet untuk Pasien AS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Diet untuk Pasien AS. Tampilkan semua postingan

REMISI JANGKA PANJANG HANYA AKAN MENJADI MILIK PASIEN AS YANG BERANI


DUNIA MILIK ORANG YANG BERANI......



Remisi hanya menjadi milik pasien Ankylosing Spondylitis yang pemberani.
(Berguna juga bagi orang yang tidak ada masalah oto-immune)
  1. Berani berolahraga yang tepat.
  2. Berani memilih makanan dan minuman yang sehat (makanan dan miniuman anti inflamasi).
  3. Berani menjaga pikiran yang sehat (kelola rasa kuatir, rasa takut & rasa malas. Hindari sifat dendam yang merusak. Miliki pikiran yang positif).
  4. Berani menjaga relasi yang sehat (mengampuni dan melihat sisi baik relasi)
  5. Berani berdoa untuk kebaikan diri dan sesama.
Tidak berani dalam salah satu hal di atas membuat remisi tidak maksimal.




MANFAAT BAWANG PUTIH (GARLIC) BAGI PASIEN AS






Oleh: Stephanus Tedy R.


Manfaat Bawang Putih (Allium sativum L.) Bagi Pasien AS


Setelah kejadian roti Prata minggu sebelumnya membuat saya lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi gula dan karbohidrat. Tetapi pengalaman in-touch beberapa kali mengadon berbagai jenis tepung terigu mulai dari rendah protein, protein sedang dan tinggi protein serta whole wheat membuat saya mulai berpikir jenis makanan apa saja yang mungkin bisa dibuat. Mantao (roti kukus polos / tanpa isi), bakpao whole-wheat (roti kukus dari gandum utuh isi daging ayam cincang atau kacang hitam / kacang merah), roti tawar gandum dan croissant. Makanan ini tidak dikonsumsi setiap hari; tapi kira-kira 1 atau 2 minggu sekali.

Bagaimana seorang Pasien AS bisa makan berbahan terigu tetapi efek samping inflamasi bisa dikurangi tanpa harus mengkonsumsi NSAID / pain killer ?

Isteri saya yang cantik memberi ide: makan bawang putih (garlic) yang dicacah sebanyak 2 siung setiap pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur. Jangan dikunyah (kelenjar mukosa di mulut bisa terbakar); tapi ditelan langsung dengan air putih atau air teh tawar. Sudah sejak awal menikah selama beberapa tahun ia menerapkan cara ini. Salah satu hasilnya adalah wajahnya saat ini terlihat 15 tahun lebih muda. Praise The Lord.

Saya tidak terlalu suka, karena setiap kali makan rajangan garlic ini perut saya timbul gas dan tidak lama biasanya angin dari pencernaan keluar. Selain itu, jika lupa minum teh pahit atau susu cair setelah makan garlic mentah; setiap kali berbicara bau garlic menyeruak membahana menyapa lawan bicara. Tapi memang efeknya langsung bisa dirasakan keesokan harinya dan cukup bagus. Badan menjadi lebih enak. Rasa pegal-pegal ketika bangun tidur jauh berkurang. Mengkonsumsi garlic secara rutin selama 3 bulan menunjukkan hasil tes lab darah juga menunjukkan kolesterol total, HDL dan LDL dalam batas normal.



Penasaran saya search Mbah Google dan menemukan hasil riset yang sangat menarik berkaitan dengan garlic.

Ini salah satu kutipan dari riset yang berjudul: Garlic: a review of potential therapeutic effects yang dilakukan oleh Leyla Bayan, Peir Hossain Koulivand, and Ali Gorji


Ancient Chinese and Indian medicine recommended garlic to aid respiration and digestion and to treat leprosy and parasitic infestation (Rivlrn, 1998 ).In the medieval period, garlic was also played an important role in the treatment of different diseases. Avicenna (1988) , in his well-known book, Al Qanoon Fil Tib (The Canon of Medicine), recommended garlic as a useful compound in treatment of arthritis, toothache, chronic cough, constipation, parasitic infestation, snake and insect bites, gynecologic diseases, as well as in infectious diseases (as antibiotic). With the onset of Renaissance, special attention was paid in Europe to the health benefits of garlic. Garlic has attracted particular attention of modern medicine because of widespread belief about its effects in maintaining good health. In some Western countries, the sale of garlic preparations ranks with those of leading prescription drugs. There is appreciable epidemiologic evidence that demonstrates therapeutic and preventive roles for garlic. Several experimental and clinical investigations suggest many favorable effects of garlic and its preparations. These effects have been largely attributed to
i)                    reduction of risk factors for cardiovascular diseases,
ii)                   reduction of cancer risk,
iii)                 antioxidant effect,
iv)                 antimicrobial effect, and
v)                  enhancement of detoxification foreign compound and hepatoprotection (Colín-González, 2012 ; Aviello, 2009 )

Luar biasa kan?

Yang membuat saya hampir melonjak kegirangan adalah Garlic ternyata jelas mengandung efek anti inflamasi bagi Pasien Kanker [1]. Jadi kalau begitu, bagus juga buat pasien AS !         

Horee !!!

Saya langsung bereksperimen. 2 siung pagi hari. 2 siung malam hari. Ditengah-tengahnya saya makan roti prata 2 lembar. Bakpao isi daging 2 biji. Semua tanpa gula. Tapi pakai sambal yang pedas. Acar ketimun dan wortel. Ditambah air 500ml + cuka apel 20 ml + es batu.

Dengan berdebar saya tidur dan melihat efeknya besok pagi.  

Paginya saya bangun dan tidak nyeri !
Bisa langsung beraktivitas.

Selamat mencoba.


Disclaimer:
Saya banyak makan karbohidrat dan bawang putih ini sambil melakukan Intermittent Fasting. Karbohidrat itu dikonsumsi antara jam 12 siang sampai jam 6 sore. Diluar itu, tidak makan dan minum berkalori. Jadi metabolisme tubuh saya lebih baik dibandingkan jika tidak berpuasa. Jika Anda makan normal (2 atau 3 kali sehari), tidak saya anjurkan makan karbo banyak seperti saya. Tapi jelas, konsumsi bawang putih tanpa banyak makan karbohidrat akan memberikan efek yang lebih signifikan bagi pasien AS.




[1] The Immunomodulation and Anti-Inflammatory Effects of Garlic Organosulfur Compounds in Cancer Chemoprevention. Reported by Georgia Schäfer and Catherine H. Kaschula. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3915757/


7 CARA PRAKTIS MENURUNKAN BERAT BADAN ANDA SECARA HOLISTIK


7 CARA PRAKTIS MENURUNKAN BERAT BADAN ANDA SECARA HOLISTIK
        
BAGI PASIEN AS, BERAT BADAN BERKAITAN DENGAN BIAYA HIDUP. SEMAKIN BERAT BADAN ANDA, SEMAKIN BESAR BIAYA YANG DIKELUARKAN. SEMAKIN LANGSING ANDA, SEMAKIN RENDAH BIAYA HIDUP ANDA.

Berat badan bagi pasien AS sangat memegang peranan penting. Tugas setiap pasien AS untuk memastikan tidak kelebihan berat badan karena hal ini dapat meningkatkan beban pada sendi yang menahan berat tubuh dan dapat meningkatkan rasa nyeri pada sendi pangkal paha (sacro-iliac joint) dan sendi lutut serta pergelangan kaki.

Penelitian telah menunjukkan bahwa, selama kita berjalan, panggul, lutut dan pergelangan kaki menanggung beban 3-5 X berat total badan seseorang. Jadi, untuk setiap kilogram kelebihan berat badan, maka akan ditambahkan beban ekstra sebesar 3-5 kilogram ke masing-masing lutut saat berjalan. Sebaliknya, penurunan berat badan 10 kilogram akan menyebabkan 30 sampai 50 kilogram beban ekstra akan dihapus dari persendian.

Jika Anda menggunakan terapi anti-TNF infliximab (Remicade®), dosis pemakaian infliximab tergantung berat badan Anda. Semakin berat badan Anda, semakin besar dosis yang digunakan, begitu juga sebaliknya.

Jika berat badan Anda sehat (Secara umum kriteria BB normal = TB-100cm atau BB ideal = TB-100cm-10%), maka biaya terapi akan lebih efektif.


Berat badan berlebih membuat Anda menjadi lamban, tampak kurang menarik dan rasa nyeri bertambah. Berat badan ideal membuat Anda menjadi lebih gesit, lebih lincah dan tampak lebih menarik serta yang sangat penting: rasa nyeri (konsumsi pain killer) jauh berkurang.

PENTING DAN PATUT DIPERHATIKAN / DISCLAIMER:
Untuk melaksanakan dengan efektif, pastikan (dengan memeriksakan diri Anda ke dokter) tidak ada masalah kesehatan anggota badan lainnya dalam tubuh Anda (sakit ginjal / sakit maag, pendarahan lambung atau usus, luka di usus/ulcer, auto-immune ulcerative colitis (chron’s disease), dst).
Jika ada masalah, sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter ahli lebih dahulu sebelum melakukan metode holistik ini. Jika setelah diperiksa dengan teliti dan dokter Anda mengizinkan diet holistik ini, Anda tetap harus menghilangkan pemakaian cuka apel (Apple Cider Vinegar) jika Anda bermasalah dalam pencernaan dan ginjal Anda atau jika sedang mengkonsumsi obat pengencer darah (blood-thinning agent).
Berikut saya membagikan 7 cara praktis dan teruji untuk menurunkan berat badan secara holistik yang sudah saya lakukan selama ini.
1. Intermitten Fasting (makan hanya 1-2 X sehari. Tanpa snack. Dalam waktu 8 jam. Sisanya 16 jam puasa air putih. Pola makan 3-2-1: 3 bagian sayur dan buah segar. 2 bagian protein (ayam / ikan). 1 bagian karbohidrat kompleks (variasikan; supaya tak bosan: ubi merah (sweet potatoes), cooking oatmeal, beras hitam atau beras merah). Hindari gula pasir, gula merah dan pemanis buatan (sakarin, siklamat, aspartam, asesulfame dan xylitol). Jika merasa haus selama periode puasa/jendela tertutup-16 jam, boleh minum air putih / air teh hijau tawar secukupnya (jangan terlalu kental, malah bisa konstipasi / sulit b.a.b.). 
2. Cukup tidur (8 jam sehari. Jika kurang, selingi dgn tidur siang/sore (nap). Baik jika tidur lebih awal dan bangun lebih pagi). Kurang tidur akan memicu hormon kortisol. Hormon kortisol membuat respons imunitas menjadi kacau. Selain itu, pada beberapa orang kortisol akan membuat Anda menjadi lebih lapar dari biasa sehingga Anda makan lebih banyak dari seharusnya. Bagaimana tidur nyenyak baca artikel berikut.
3.Olahraga (Lakukan setiap 2 hari. Olahraga pagi/sore hari membantu untuk tidur nyenyak - HIIT (High Intensity Interval Training) (renang cepat, waktu singkat / sepeda statis kencang waktu hanya 15 menit. Latihan beban/strength training (jika sedang fit dan didampingi Personal Trainer). Jika hujan atau malas keluar rumah boleh tambah / ganti dengan gerakan plank / push up. Sekuatnya saja. Hari off: jalan santai)
4.Nutrisi yang baik (cukup Vitamin. Mineral. Protein, Lemak baik (fat that heal: buah alpukat dimakan mentah, minyak zaitun sbg salad dressing). Karbohidrat kompleks (ubi merah rebus dan nasi merah). Minyak ikan, vitamin C, vitamin D dan probiotik dapat menolong menjinakkan respon immune Anda secara natural. Jika Anda sering menderita kram waktu tidur atau udara dingin, itu ciri Anda kekurangan mineral magnesium. Jika sering kena kram waktu exercise / olahraga, Anda kekurangan potassium.
5. Apple Cider Vinegar (ACV) / Cuka Apel  
Mengapa cuka apel?

Banyak pasien AS yang berusia lebih dari 40 tahun memiliki pH tubuh yang basa (Alkalosis) yang diukur dari PH darah.  Rentang pH darah sangat sempit dan biasanya berkisar antara 7,35-7,45. Sedangkan pH ideal adalah 7,4. PH cairan lambung bagian atas sekitar 4-6. Bagian bawah lambung sekitar 1,5-3. PH cairan di lambung [hydrochloric acid (HCl), potassium chloride (KCl) and sodium chloride (NaCl)] sangat asam karena diperlukan untuk menghasilan enzim yang berfungsi mencerna makanan.

Pada pintu masuk lambung Anda, ada sebuah katup otot berbentuk cincin yang disebut lower esophageal sphincter (LES). Jika pH lambung menjadi lebih basa (kurang asam), maka jika jam makan tiba, katup lambung tidak akan menutup, sehingga cairan lambung akan naik ke atas (upper-esofagus). Inilah peristiwa acid reflux yang membuat rasa nyeri-asam dan rasa terbakar dalam dada dan kerongkongan Anda (heart-burn).


Praktik kedokteran saat ini (khususnya di Indonesia) hanya mengobati gejalanya dengan memberikan tablet atau cairan antasida yang berisi aluminium hidroksida (pH 13) dan magnesium hidroksida (pH 10,4) yang menetralisir asam lambung. Sehingga pH lambung menjadi semakin basa. Maka tidaklah mengherankan jika beberapa waktu kemudian, gejala tersebut akan muncul lagi. Jika acid reflux ini terjadi lebih dari 2 kali seminggu, maka terjadilah penyakit GERD yaitu gastroesophageal reflux disease.

Walaupun terbukti tidak mengandung multi-vitamin dan mineral, tapi cuka apel menurut riset memang membantu mengontrol gula darah antara 30-50% dan menurunkan risiko obesitas dengan membakar lemak lebih banyak. Lihat riset terlampir [i] 

(jika ada artikel online, buku-buku, infographics, atau video di YouTube yang mengatakan cuka apel mengandung banyak vitamin mineral; itu hoaks; karena riset tentang ACV tidak mengatakan demikian).

Cuka apel mengandung zat yang dapat membuat fungsi dan metabolisme pencernaan tubuh berjalan lebih baik. Zat itu bernama asam asetat (acetic acid). Acetic Acid dalam cuka apel akan membuat pH lambung menjadi batas normal (1-3) sehingga katup lambung  akan menutup. Asam lambung yang normal akan memudahkan mencerna makanan sehingga lebih banyak sari makanan dapat dicerna dan diserap dengan lebih baik oleh lambung dan usus.


Orang yang berusia lebih dari 50 tahun biasanya mengalami asam lambung yang semakin basa. Sehingga tidak dapat mencerna dan menyerap dengan baik gizi makanan (protein, lemak, karbohidrat (insuline resistant), vitamin dan mineral). Penyerapan gizi yang kurang baik menyebabkan tubuh mengirim sinyal kepada otak bahwa tubuh masih kekurangan gizi sehingga mendorong otak untuk memberi perintah kepada tubuh untuk mencari makanan tambahan (craving for food). Itulah sebabnya pada sebagian orang-orang tua; lebih cepat merasa lapar dan mencari snack, padahal baru makan 1.5-2 jam.

  • Pagi hari: 1 sendok makan (15ml) ACV. Encerkan dgn 300ml air hangat kuku. Aduk rata. Minum pakai sedotan. Kumur2 dan sikat gigi sesudahnya. Jika tak kuat dengan rasanya, boleh pakai gula stevia natural secukupnya.
  • Ulangi siang hari: 2 sendok makan (15ml) + madu asli sesendok makan (15ml). Larutkan dalam 300ml air; tepat sebelum buka puasa untuk membantu mencerna makanan dan menambah nafsu makan.
  • Malam hari: 1 sendok makan (15ml). Larutkan dalam 300 ml air sebelum tidur. Aduk rata. Minum pakai sedotan. Jika tak kuat dengan rasanya, boleh pakai gula stevia natural secukupnya. Jangan lupa kumur2 dan sikat gigi sesudahnya).

6. Hindari Stress (Hindari orang penyebab stress (negatif, kritikus, bermulut tajam), lingkungan stres (suara, udara, suasana, dst). Jangan lihat/baca berita negatif atau film Horror. Ganti baca buku rohani / baca buku positif / nonton komedi. Jalan kaki santai 20-30 menit/hari membantu mengurangi stres terutama jika Anda kurang bergerak). Jika Anda bernapas pendek, mudah tersinggung, mudah bingung, mudah mengantuk, badan lemah, lesu, mudah capek, sangat kelelahan, jantung berdebar dan tidak teratur, gangguan usus (mual, muntah) kemungkinan kurang potasium.

   

7.Berdoa: supaya tidak tergoda makan minum berkalori di luar jendela terbuka/di luar periode 8 jam. Selain itu, manfaat berdoa dapat dibaca pada artikel berikut.


Selamat mencoba....





TUHAN TIDAK AKAN MENOLONG ORANG YANG TIDAK MAU MENOLONG DIRINYA SENDIRI.





[i] http://edition.cnn.com/2016/12/22/health/apple-cider-vinegar-benefits/index.html

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29091513 Apple Cider Vinegar Attenuates Oxidative Stress and Reduces the Risk of Obesity in High-Fat-Fed Male Wistar Rats.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27209492 [Anti-obesogenic effect of apple cider vinegar in rats subjected to a high fat diet].

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28602743 Apple cider vinegar boosted immunomodulatory and health promoting effects of Lactobacillus casei in common carp (Cyprinus carpio).



MANAJEMEN AS SATU MENIT # 11 - MENINGKATKAN KONDISI PASIEN AS DENGAN INTERMITTENT FASTING




Intermittent Fasting (IF) / Puasa terputus adalah metode pengaturan waktu makan dan minum berkalori dengan membatasi waktu makan hanya 8 jam (jendela terbuka /open window). Sisanya selama 16 jam tidak makan atau minum berkalori; hanya air putih (jendela tertutup / closed window). Di Indonesia terkenal dengan nama OCD yang dipopulerkan presenter Deddy Corbuzier.


Riset sudah menunjukkan IF mengurangi peradangan dan membuat kondisi pasien auto-immune menjadi lebih baik, khususnya bagi yang berat badannya di atas ideal / kegemukan.


Pilihan 1. Setiap hari. Pilihan 2. Senin dan Kamis. Pilihan 3. Senin, Rabu, Jum'at


PERINGATAN:

Intermitten Fasting tidak dianjurkan bagi orang / pasien AS yang memiliki gejala berikut:


  1. Orang yang memiliki pola tidur dan bangun yang terlambat (circadian rhythm sleep issues),
  2. Orang yang memiliki masalah neuroendokrin dan excitotoxicity glutamat, (yaitu mengidap penyakit Alzheimer's, Brain trauma & brain injury, ALS, Seizure disorders, Parkinson's, Stroke & Ischemia, Autism, Huntington's, Schizophrenia)
  3. Orang yang terkena hipoglikemik (kadar gula darah sangat rendah)
  4. Orang yang sangat kurus (underweight)
  5. Orang yang mencoba untuk memiliki anak
  6. Orang dengan hiperkolesterolemia (kadar kolesterol tinggi dalam darah).
Karena itu, sebelum melakukan Intermittent Fasting sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter yang Anda percaya dan memastikan tidak memiliki gejala-gejala diatas.


Saya sedang mencoba selama 7 hari terakhir (mulai 20 Oktober 2017). 

Secara umum menjadi lebih sehat dan mengurangi frekuensi rasa nyeri (flare-up). Selain itu, otak dapat berpikir dengan lebih jernih dan lebih tajam. Terbukti dalam 2 jam dapat menulis artikel Teologi sepanjang 8 halaman. 


Ternyata puasa ini juga didukung riset terkini. 


Silahkan lihat video berikut oleh Profesor Mark Mattson dari John Hopkins University:




Anehnya, walaupun IF banyak benefitnya, perusahaan Farmasi besar tidak mau melakukan riset tentang hal ini:





Akibat melakukan IF sekarang saya memiliki energi lebih besar sehingga dapat melakukan latihan penguatan dan pengembangan rongga dada serta flexibilitas menggunakan Power Twister dan Chest Expander 1 jam sebelum jendela terbuka atau sore hari 1 jam sebelum jendela tertutup. 

Latihan ini berguna untuk menguatkan otot-otot dada, bahu, lengan dan mencegah rongga dada menyempit yang dapat mengganggu pernapasan pasien AS. 


Latihan ini tidak mungkin saya lakukan selama 12 tahun terakhir karena rasa nyeri dan kurang energi.

Pola makan saya memakai Diet Mediterranean, tanpa mengkonsumsi red wine


(Silahkan lihat Pola Diet Mediterranean untuk pasien AS di buku Stand Tall jilid 2).


Ada yang mau join?


Tedy R. 




Manajemen AS Satu Menit # 3 - Manajemen Berat Badan Bagi Pasien AS


Memanajemeni Berat Badan melalui pengendalian Hormon Insulin dan Hormon Glukagon bagi pasien AS

Oleh: Stephanus Tedy R.




Berat badan (BB) berlebih menjadi masalah dunia terutama negara-negara yang sedang mengalami kemakmuran ekonomi. Kelebihan Berat Badan (BB) daripada seharusnya membuat pasien yang menderita berbagai sakit rematik khususnya pasien AS akan membuat AS menjadi lebih sulit dikelola.

Mengapa demikian?

Penelitian telah menunjukkan bahwa, selama kita berjalan, panggul, lutut dan pergelangan kaki menanggung beban 3-5 X berat total badan seseorang. Jadi, untuk setiap kilogram kelebihan berat badan, maka akan ditambahkan beban ekstra sebesar 3-5 kilogram ke masing-masing lutut saat berjalan. Sebaliknya, penurunan berat badan 10 kilogram akan menyebabkan 30 sampai 50 kilogram beban ekstra akan dihapus dari persendian.

Jika Anda menggunakan terapi anti TNF infliximab (remicade), maka berat badan yang sehat akan menjaga biaya lebih efisien. Karena dosis pemakaian infliximab tergantung berat badan Anda.

Ketika BB berlebih, saya mengalami kesulitan naik turun tangga. Terasa sekali jika naik ke lantai 3 atau menaiki anak tangga yang lebih tinggi dari 27 cm. Napas menjadi ngos-ngosan. Pinggang dan pangkal paha lebih cepat terasa nyeri dan pegal. Punggung cepat capek. Dan konsekuensi logis adalah harus mengkonsumsi Pain killer lebih banyak dan istirahat lebih lama dari seharusnya.

Nah, dengan mengurangi BB yang berlebih, kita bisa menghemat energi dan mengurangi rasa nyeri secara signifikan.

Berbagai metode diet sudah saya jalani. Tapi ada satu teknik yang saya pelajari dari professor ahli diabetes yaitu mengelola BB melalui manajemen hormon insulin dan hormon glukagon.

Apa peranan, fungsi dan beda dari kedua hormon ini ?



Hormon Insulin
Hormon Glukagon
Fungsi Insulin (Hormon Pankreas)
Fungsi Glukagon (Hormon di Hati)
Mendorong penyerapan gula lewat dinding usus ke dalam darah
Saat kadar glukosa dalam darah menurun, glukagon akan melepas glikogen ke dalam darah
Mendorong gula masuk dalam sel
Mempertinggi kadar gula dalam darah
Mendorong proses pembentukan energi
Sensitivitas insulin terhadap keluarnya asam lemak dari jaringan lemak berkurang
Bila glukosa terlalu banyak dalam darah, insulin mendorong penyimpanan glukosa (glikogen) di hati (lever) dan sel otot
Mengurangi terbentuknya insulin dalam pankreas



Kedua jenis hormon dalam tubuh di atas berfungsi mengatur keseimbangan kadar gula dalam darah. 

Hormon insulin yang bertugas menurunkan kadar gula dalam darah dan hormon glukagon yang bertugas menaikkan kadar gula dalam darah.

Jika kadar gula dalam darah tinggi, maka hormon insulin akan diproduksi di kelenjar pankreas dan segera memproses glukosa yang berlebihan dalam darah menjadi lemak yang disimpan dalam tubuh.

Jika kadar gula dalam darah rendah, maka tubuh kita akan memproduksi hormon glukagon dan memproses lemak dalam tubuh menjadi glukosa sehingga dapat segera digunakan tubuh. 


Untuk memproses protein yang dikonsumsi, tubuh kita memerlukan lebih banyak kadar gula dalam darah. Sehingga merangsang hormon glukagon untuk memproses lemak dalam tubuh menjadi glukosa. Dengan demikian konsumsi protein akan membantu mengurangi lemak dalam tubuh.

Dengan memahami fungsi kedua hormon ini, maka menurunkan berat badan lebih mudah dilakukan.


  • Kurangi asupan gula dan sumber karbohidrat dari makanan atau minuman.
  • Jika Anda pasien diabetes, untuk menghindari hipoglikemia, karbohidrat tetap perlu dikonsumsi secukupnya (dosisnya diskusikan dengan dokter Anda); tapi pilih sumber karbohidrat kompleks misalnya nasi merah yang masih ada kulit arinya. Jika memungkinkan, pilih yang organik.
  • Perbanyak makan protein nabati (tahu putih rebus, tempe rebus) karena akan mengaktifkan hormon glukagon yang mengurangi kadar gula dalam darah. 
  • Ikan segar laut dalam (salmon, sardin, cod, trout, keepers, dsb) boleh dikonsumsi sebagai sumber alami asam esensial omega-6 dengan aman.
  • Untuk mencukupi kebutuhan lemak dalam tubuh gunakan minyak zaitun extra virgin atau makan buah advokat mentah (tanpa gula; tanpa susu coklat kental manis). 
  • Banyak makan sayuran segar (bayam, brokoli, caisim, selada, kacang panjang, tauge, celery, kemangi dsb) dan sayuran segar yang sudah dicuci bersih bagus sekali dilalap. Untuk sayur Brokoli sebaiknya dimasak / direndam air panas beberapa saat untuk mencegah adanya cacing yang mungkin masih menyelip di dalamnya.
  • Cobalah makan bawang putih dan masukan banyak bawang putih dalam masakan sayur. 
  • Susu kedelai alami tanpa gula atau tanpa pemanis buatan adalah minuman ideal. 
  • Banyak minum air mineral atau air suling. 
  • Hindari minum air leding / air keran yang dimasak karena banyak mengandung kaporit yang dalam jangka panjang menimbulkan masalah ginjal dan meracuni tubuh.
Catatan:

Seri Manajemen AS Satu Menit ini adalah informasi. Pasien AS yang mengalami masalah ginjal akan lebih bermasalah jika mengkonsumsi protein. Oleh sebab itu, jika ingin menerapkan metode ini, harap konsultasikan dulu ke dokter Anda dan memeriksakan kesehatan dan kimia darah secara menyeluruh.

DIET BAGI PASIEN AS #3 [Bagian 3 dari 3 bagian]


Diet Mediterania
Ada bukti yang berkembang bahwa diet Mediterania baik untuk jantung dan arthritis. Diet Mediterania adalah diet yang berbasis pada makanan tradisional daerah pesisir yang miskin di Italia selatan, pulau Kreta dan Yunani pada tahun 1960.
Gambar  19.5
Panduan Menu Diet Mediterania
Sumber: http://www.womensheart.org/content/nutrition/mediterranean.asp
Pola Diet Mediternia didasarkan pada:
         Konsumsi tinggi minyak zaitun,
         Asupan tinggi sayuran dan buah-buahan,
         Penggunaan karbohidrat non-olahan / tidak diproses  (porsi disesuaikan dengan aktivitas fisik),
         Konsumsi minyak ikan, 3 atau 4 kali seminggu. Misalnya sarden, makarel, tuna, halibut, herring dan salmon (meskipun semua jenis ikan ini tidak tinggal di perairan Mediterania J),
         Konsumsi susu, keju dan yoghurt (keju asli seperti keju yang terbuat dari susu kambing segar). Mengawasi penggunaan lemak jenuh dari produk susu. Tidak terlalu banyak!
         3 atau 4 butir telur per minggu,
         Konsumsi moderat daging dan lemak jenuh,
         Satu atau dua gelas kecil anggur sehari, sebaiknya anggur merah pada makanan utama. Anggur putih dan bir alternatif. Ingat bahwa botol anggur ukuran 750ml akan berisi 10 unit alkohol dan disarankan tidak melebihi 2 unit sehari untuk wanita dan 3 unit sehari untuk pria,
         Kacang-kacangan sebagai makanan ringan.

Diet Rendah Tepung (Low Starch Diet)

Diet ini didasarkan pada penelitian Dr. Alan Ebringer, seorang Profesor Imunologi di King College London. Dia adalah figur pemimpin dalam kelompok peneliti yang telah bekerja dengan teori bahwa beberapa jenis bakteri Klebsiella dalam usus pasien AS terlibat dalam memicu proses penyakit AS melalui respon imun yang kompleks.
Pada tahun 1996, dalam sebuah makalah yang mendukung teorinya, Dr. Ebringer menerbitkan bagan salah satu pasien yang telah ia teliti dan ikuti perkembangannya selama periode waktu tertentu. Selama pasien AS yang bersangkutan mengikuti diet rendah tepung antara tahun 1983-1995, tingkat Laju Endap Darah (LED atau  ESR= Erythrocyte Sedimentation Rate) menunjukkan penurunan yang jelas dari waktu ke waktu. LED / ESR adalah ukuran yang menunjukkan tingkat peradangan. Dr. Ebringer percaya bahwa penurunan ESR pasien menunjukkan keberhasilan diet ini.
Gambar  19.6
Dr. Alan Ebringer, Professor Immunology dan Rheumatologist dari King College, London; seorang penganjur Diet Rendah Tepung (Low Starch Diet).


Tapi harus diakui bahwa tingkat tingkat ESR pada pasien AS tidak selalu menunjukkan gejala AS yang sebenarnya. Beberapa orang dengan ESR tinggi dapat mengalami sedikit rasa nyeri dan kekakuan. Di sisi lain, orang-orang dengan ESR rendah mungkin terjadi sebaliknya; mengalami banyak rasa nyeri dan merasa dirinya sangat kaku.
Beberapa orang dengan AS telah mengatakan bahwa mereka memiliki pengalaman yang baik dengan diet rendah tepung. Sedangkan pasien yang lain tidak menemukan manfaat.
Sulit untuk melakukan penelitian diet bagi pasien AS. Ketika suatu obat jenis baru diuji para peneliti, pada satu kelompok pasien yang dijadikan subyek penelitian mungkin diberikan obat jenis baru dan pada kelompok lain diberikan dummy atau obat plasebo. Bahkan para dokter yang mengobati pasien dalam percobaan medis mungkin tidak diberitahu pasien mana yang mengambil obat yang sedang diuji coba dan mana yang memakai obat plasebo; sehingga pengetahuan ini tidak mempengaruhi hasil penelitian. Hal ini dikenal sebagai percobaan buta berganda (double-blind test).
Kita tahu dari penelitian bahwa dalam percobaan double blind, di mana baik pasien, maupun peneliti tidak mengetahui terapi pengobatan mana yang telah diberikan, adalah cara terbaik untuk menunjukkan jika suatu terapi pengobatan benar-benar memberikan hasil.
Namun, ketika para peneliti melakukan percobaan dengan diet dan mencoba untuk melihat bagaimana diet dapat mempengaruhi penyakit, merupakan hal yang mustahil untuk melaksanakan protokol penelitian tertentu seperti menggunakan kontrol atau perawatan placebo atau dummy. Baik orang yang melakukan diet maupun orang yang mengambil pengukuran setelah diet, dapat melihat dan merasakan diet yang telah digunakan.
Juga tidak mungkin untuk mengkonfirmasi bahwa seseorang sudah benar-benar melakukan diet ini secara ketat tanpa terjadi penyimpangan.
Topik ini tetap menjadi subyek yang hangat diperdebatkan di kalangan dokter. Beberapa dokter imunologi dan reumatologi mendukung; beberapa menolak teori ini. Sebagian lain menyerahkannya kepada pasien untuk mencoba dan membuat keputusan sendiri.
Berdasarkan pengalaman mencoba selama beberapa bulan, penulis merasakan tubuh menjadi semakin berat dan agak kaku di pagi hari ketika sehari sebelumnya mengkonsumsi roti tawar putih, jagung rebus atau tepung jagung, roti bakery, tape ketan hitam, atau makanan kecil / kue-kue kering yang terbuat dari tepung terigu. Tapi tidak terpengaruh ketika mengkonsumsi beras putih dan beras merah beserta banyak makan sayuran.
Prinsip-prinsip utama diet rendah tepung disajikan di bawah ini.
Sebelumnya selalu penting untuk memeriksakan diri berupa tes fisik dan tes darah serta mendiskusikan dengan dokter atau anggota tim Meja Bundar Anda sebelum mencoba diet jenis ini atau diet jenis lainnya.

Diet Rendah Tepung

DILARANG mengkonsumsi makanan berikut:
         Berbagai jenis roti dan produk atau makanan yang dibuat dari / dengan gandum, jawawut (barley), gandum, rye dan tepung jagung,
         Beras,
         Kentang.


TINGKATKAN:
         Daging,
         Ikan,
         Susu dan Produk Susu,
         Telur,
         Sayur-sayuran segar,
         Buah-buahan segar.
Boleh mengkonsumsi bumbu masakan / rempah-rempah atau minuman apapun dalam jumlah yang wajar.

Piramida Makanan Anti Peradangan

Dr. Andrew Weil sudah lama dikenal sebagai ahli dalam memanajemeni pola hidup sehat dengan memilih jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi. Bukunya “8 Weeks to Optimum Health[i] dan “Eating Well for Optimum Health[ii] selama akhir tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an sudah mempengaruhi banyak orang.
Menarik untuk disimak, untuk menghadapi peradangan yang sering menjadi penyebab berbagai penyakit serius, maka secara khusus Dr. Weil menyusun dan mengusulkan piramida panduan makanan anti peradangan. Piramida ini sangat berguna bagi pasien rematik atritis (RA) dan AS.
Berbeda dengan piramida makanan konvensional dan Mediterania, Piramida ini cukup unik, karena mengkombinasikan makanan, minuman dan suplemen.
Dr. Weil menganjurkan buah-buahan dan sayuran segar organik (jika memungkinkan) lebih banyak daripada mengkonsumsi karbohidrat kompleks dan meletakkan buah dan sayur di dasar piramida. Minuman teh putih, teh hijau, teh oolong dan red wine serta suplemen kesehatan juga ditambahkan. Dan pada puncak piramida (ini pasti disukai banyak wanita J ) boleh sesekali mengkonsumsi dark coklat plain.
Ia menyatakan:
“an anti-inflammatory diet can help counteract the chronic inflammation that is a root cause of many serious diseases, including those that become more frequent as people age. It is a way of selecting and preparing foods based on science that can help people achieve and maintain optimum health over their lifetime.” [iii]

["Makanan anti-peradangan dapat membantu menangkal peradangan kronis yang merupakan akar penyebab berbagai penyakit serius, termasuk yang akan menjadi lebih sering dengan bertambahnya usia. Ini adalah cara memilih dan menyiapkan makanan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang dapat membantu orang mencapai dan mempertahankan kesehatan yang optimal selama hidupnya.”]

Gambar  19.7
Panduan Piramida Makanan Anti Peradangan Dr. Weil

Sumber: http://www.drweil.com/drw/u/PAG00361/anti-inflammatory-food-pyramid.html

Jika Anda Tergoda Ingin Merubah Diet Anda atau Mencoba Diet Jenis Baru

Anda harus curiga terhadap setiap klaim diet tertentu yang dapat mengobati atau menyembuhkan AS. Jika diet tersebut memang berguna dan terbukti secara ilmiah, dokter dan ahli rematologi  pasti akan tahu tentang hal itu lebih dulu dan akan merekomendasikan kepada Anda.
Jika Anda tergoda untuk mencoba jenis diet tertentu, diskusikan rencana Anda lebih dulu dengan dokter atau anggota tim Meja Bundar Anda untuk membantu memastikan bahwa mencoba diet tersebut tidak akan menimbulkan masalah kesehatan. Sebagai contoh, beberapa jenis diet tertentu dapat mengakibatkan kekurangan kalsium yang dibutuhkan untuk kesehatan tulang Anda.
Perhatikan klaim tersebut dengan teliti; apakah diet itu:
         Menghilangkan setiap kelompok makanan dari panduan Piramida Makanan atau MyPlate,
         Hanya mengizinkan satu atau beberapa jenis makanan,
         Mengharuskan Anda untuk membeli produk khusus,
         Memiliki efek samping yang berpotensi berbahaya,
         Memberikan bukti ilmiah dari lembaga independen untuk mendukung klaim tersebut, bukan kesaksian pribadi atau bukti yang seolah-olah ilmiah yang dibuat sendiri dalam brosur produk untuk mendukungnya.




[i] Andrew Weil, MD, 8 Weeks to Optimum Health: A Proven Program for Taking Full Advantage of Your Body's Natural Healing Power, Rev Exp Up edition, Ballantine Books, New York, 2007)
[ii] Andrew Weil, MD, Eating Well for Optimum Health: The Essential Guide to Bringing Health and Pleasure Back to Eating, First Edition edition,  William Morrow Paperbacks, New York, 2001



STAND TALL Jilid -1

STAND TALL Jilid -1
Buku AS Bahasa Indonesia pertama di dunia. Untuk pemesanan buku POD-Print On Demand, silahkan hubungi penulis melalui menu header di sisi kanan atas situs ini.

PESAN BUKU STAND TALL ! JILID 1 DAN 2 DI TOKOPEDIA

STAND TALL Jilid- 2

STAND TALL Jilid- 2
Buku AS Bahasa Indonesia pertama di dunia. Untuk pemesanan buku POD-Print On Demand, silahkan hubungi penulis melalui menu header di sisi kanan atas situs ini.

BELI BUKU STAND TALL ! 1 SET DI BUKALAPAK.COM