Pasien AS perlu makanan sehat anti radang

Jenis makanan dan minuman Anti Radang khusus pasien AS dan makanan pantangan dapat di baca pada buku AS jilid 2 Bab 19.

Perlunya Relasi yang Harmonis dengan Pasangan atau Anggota Keluarga lainnya

Hidup damai dan minim konflik akan membuat pasien AS lebih jarang mengalami rasa nyeri. Hidup sering bertengkar dan penuh konflik membuat tubuh menghasilkan hormon kortisol (hormon stress) yang memicu timbulnya stress dan menjadi jalan untuk AS menjadi kambuh dan bertambah nyeri.

Berolahraga yang Cukup dan Benar

Berenang, Senam AS, Yoga, Pilates, Bersepeda Statis, Jalan Kaki serta olahraga Low Impact lainnya merupakan olahraga yang baik bagi Pasien AS. Diskusikan dengan dokter yang merawat Anda.

Gaya Hidup Aktif Fisik dan Mental

Masalah utama dalam AS adalah rasa nyeri dan kekakuan tubuh. Gaya Hidup aktif secara fisik dan mental akan membantu tubuh dalam memerangi AS. Menjaga postur tubuh yang baik dan tegak akan membantu pasien AS hidup dengan pikiran lebih positif dan berkualitas.

Porsi Sayur Segar dan Buah Segar lebih banyak daripada Karbohidrat

Karbohidrat diperlukan untuk energi. Tapi menurut penelitian dr. Alan Ebringer, komposisi karbohidrat tinggi dalam diet akan memicu timbulnya peradangan yang lebih aktif. Karena karbohidrat merupakan makanan utama bakteri klebsiella yang merupakan salah satu dari banyak pemicu timbulnya peradangan dalam AS.

DIET BAGI PASIEN AS #3 [Bagian 3 dari 3 bagian]


Diet Mediterania
Ada bukti yang berkembang bahwa diet Mediterania baik untuk jantung dan arthritis. Diet Mediterania adalah diet yang berbasis pada makanan tradisional daerah pesisir yang miskin di Italia selatan, pulau Kreta dan Yunani pada tahun 1960.
Gambar  19.5
Panduan Menu Diet Mediterania
Sumber: http://www.womensheart.org/content/nutrition/mediterranean.asp
Pola Diet Mediternia didasarkan pada:
         Konsumsi tinggi minyak zaitun,
         Asupan tinggi sayuran dan buah-buahan,
         Penggunaan karbohidrat non-olahan / tidak diproses  (porsi disesuaikan dengan aktivitas fisik),
         Konsumsi minyak ikan, 3 atau 4 kali seminggu. Misalnya sarden, makarel, tuna, halibut, herring dan salmon (meskipun semua jenis ikan ini tidak tinggal di perairan Mediterania J),
         Konsumsi susu, keju dan yoghurt (keju asli seperti keju yang terbuat dari susu kambing segar). Mengawasi penggunaan lemak jenuh dari produk susu. Tidak terlalu banyak!
         3 atau 4 butir telur per minggu,
         Konsumsi moderat daging dan lemak jenuh,
         Satu atau dua gelas kecil anggur sehari, sebaiknya anggur merah pada makanan utama. Anggur putih dan bir alternatif. Ingat bahwa botol anggur ukuran 750ml akan berisi 10 unit alkohol dan disarankan tidak melebihi 2 unit sehari untuk wanita dan 3 unit sehari untuk pria,
         Kacang-kacangan sebagai makanan ringan.

Diet Rendah Tepung (Low Starch Diet)

Diet ini didasarkan pada penelitian Dr. Alan Ebringer, seorang Profesor Imunologi di King College London. Dia adalah figur pemimpin dalam kelompok peneliti yang telah bekerja dengan teori bahwa beberapa jenis bakteri Klebsiella dalam usus pasien AS terlibat dalam memicu proses penyakit AS melalui respon imun yang kompleks.
Pada tahun 1996, dalam sebuah makalah yang mendukung teorinya, Dr. Ebringer menerbitkan bagan salah satu pasien yang telah ia teliti dan ikuti perkembangannya selama periode waktu tertentu. Selama pasien AS yang bersangkutan mengikuti diet rendah tepung antara tahun 1983-1995, tingkat Laju Endap Darah (LED atau  ESR= Erythrocyte Sedimentation Rate) menunjukkan penurunan yang jelas dari waktu ke waktu. LED / ESR adalah ukuran yang menunjukkan tingkat peradangan. Dr. Ebringer percaya bahwa penurunan ESR pasien menunjukkan keberhasilan diet ini.
Gambar  19.6
Dr. Alan Ebringer, Professor Immunology dan Rheumatologist dari King College, London; seorang penganjur Diet Rendah Tepung (Low Starch Diet).


Tapi harus diakui bahwa tingkat tingkat ESR pada pasien AS tidak selalu menunjukkan gejala AS yang sebenarnya. Beberapa orang dengan ESR tinggi dapat mengalami sedikit rasa nyeri dan kekakuan. Di sisi lain, orang-orang dengan ESR rendah mungkin terjadi sebaliknya; mengalami banyak rasa nyeri dan merasa dirinya sangat kaku.
Beberapa orang dengan AS telah mengatakan bahwa mereka memiliki pengalaman yang baik dengan diet rendah tepung. Sedangkan pasien yang lain tidak menemukan manfaat.
Sulit untuk melakukan penelitian diet bagi pasien AS. Ketika suatu obat jenis baru diuji para peneliti, pada satu kelompok pasien yang dijadikan subyek penelitian mungkin diberikan obat jenis baru dan pada kelompok lain diberikan dummy atau obat plasebo. Bahkan para dokter yang mengobati pasien dalam percobaan medis mungkin tidak diberitahu pasien mana yang mengambil obat yang sedang diuji coba dan mana yang memakai obat plasebo; sehingga pengetahuan ini tidak mempengaruhi hasil penelitian. Hal ini dikenal sebagai percobaan buta berganda (double-blind test).
Kita tahu dari penelitian bahwa dalam percobaan double blind, di mana baik pasien, maupun peneliti tidak mengetahui terapi pengobatan mana yang telah diberikan, adalah cara terbaik untuk menunjukkan jika suatu terapi pengobatan benar-benar memberikan hasil.
Namun, ketika para peneliti melakukan percobaan dengan diet dan mencoba untuk melihat bagaimana diet dapat mempengaruhi penyakit, merupakan hal yang mustahil untuk melaksanakan protokol penelitian tertentu seperti menggunakan kontrol atau perawatan placebo atau dummy. Baik orang yang melakukan diet maupun orang yang mengambil pengukuran setelah diet, dapat melihat dan merasakan diet yang telah digunakan.
Juga tidak mungkin untuk mengkonfirmasi bahwa seseorang sudah benar-benar melakukan diet ini secara ketat tanpa terjadi penyimpangan.
Topik ini tetap menjadi subyek yang hangat diperdebatkan di kalangan dokter. Beberapa dokter imunologi dan reumatologi mendukung; beberapa menolak teori ini. Sebagian lain menyerahkannya kepada pasien untuk mencoba dan membuat keputusan sendiri.
Berdasarkan pengalaman mencoba selama beberapa bulan, penulis merasakan tubuh menjadi semakin berat dan agak kaku di pagi hari ketika sehari sebelumnya mengkonsumsi roti tawar putih, jagung rebus atau tepung jagung, roti bakery, tape ketan hitam, atau makanan kecil / kue-kue kering yang terbuat dari tepung terigu. Tapi tidak terpengaruh ketika mengkonsumsi beras putih dan beras merah beserta banyak makan sayuran.
Prinsip-prinsip utama diet rendah tepung disajikan di bawah ini.
Sebelumnya selalu penting untuk memeriksakan diri berupa tes fisik dan tes darah serta mendiskusikan dengan dokter atau anggota tim Meja Bundar Anda sebelum mencoba diet jenis ini atau diet jenis lainnya.

Diet Rendah Tepung

DILARANG mengkonsumsi makanan berikut:
         Berbagai jenis roti dan produk atau makanan yang dibuat dari / dengan gandum, jawawut (barley), gandum, rye dan tepung jagung,
         Beras,
         Kentang.


TINGKATKAN:
         Daging,
         Ikan,
         Susu dan Produk Susu,
         Telur,
         Sayur-sayuran segar,
         Buah-buahan segar.
Boleh mengkonsumsi bumbu masakan / rempah-rempah atau minuman apapun dalam jumlah yang wajar.

Piramida Makanan Anti Peradangan

Dr. Andrew Weil sudah lama dikenal sebagai ahli dalam memanajemeni pola hidup sehat dengan memilih jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi. Bukunya “8 Weeks to Optimum Health[i] dan “Eating Well for Optimum Health[ii] selama akhir tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an sudah mempengaruhi banyak orang.
Menarik untuk disimak, untuk menghadapi peradangan yang sering menjadi penyebab berbagai penyakit serius, maka secara khusus Dr. Weil menyusun dan mengusulkan piramida panduan makanan anti peradangan. Piramida ini sangat berguna bagi pasien rematik atritis (RA) dan AS.
Berbeda dengan piramida makanan konvensional dan Mediterania, Piramida ini cukup unik, karena mengkombinasikan makanan, minuman dan suplemen.
Dr. Weil menganjurkan buah-buahan dan sayuran segar organik (jika memungkinkan) lebih banyak daripada mengkonsumsi karbohidrat kompleks dan meletakkan buah dan sayur di dasar piramida. Minuman teh putih, teh hijau, teh oolong dan red wine serta suplemen kesehatan juga ditambahkan. Dan pada puncak piramida (ini pasti disukai banyak wanita J ) boleh sesekali mengkonsumsi dark coklat plain.
Ia menyatakan:
“an anti-inflammatory diet can help counteract the chronic inflammation that is a root cause of many serious diseases, including those that become more frequent as people age. It is a way of selecting and preparing foods based on science that can help people achieve and maintain optimum health over their lifetime.” [iii]

["Makanan anti-peradangan dapat membantu menangkal peradangan kronis yang merupakan akar penyebab berbagai penyakit serius, termasuk yang akan menjadi lebih sering dengan bertambahnya usia. Ini adalah cara memilih dan menyiapkan makanan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang dapat membantu orang mencapai dan mempertahankan kesehatan yang optimal selama hidupnya.”]

Gambar  19.7
Panduan Piramida Makanan Anti Peradangan Dr. Weil

Sumber: http://www.drweil.com/drw/u/PAG00361/anti-inflammatory-food-pyramid.html

Jika Anda Tergoda Ingin Merubah Diet Anda atau Mencoba Diet Jenis Baru

Anda harus curiga terhadap setiap klaim diet tertentu yang dapat mengobati atau menyembuhkan AS. Jika diet tersebut memang berguna dan terbukti secara ilmiah, dokter dan ahli rematologi  pasti akan tahu tentang hal itu lebih dulu dan akan merekomendasikan kepada Anda.
Jika Anda tergoda untuk mencoba jenis diet tertentu, diskusikan rencana Anda lebih dulu dengan dokter atau anggota tim Meja Bundar Anda untuk membantu memastikan bahwa mencoba diet tersebut tidak akan menimbulkan masalah kesehatan. Sebagai contoh, beberapa jenis diet tertentu dapat mengakibatkan kekurangan kalsium yang dibutuhkan untuk kesehatan tulang Anda.
Perhatikan klaim tersebut dengan teliti; apakah diet itu:
         Menghilangkan setiap kelompok makanan dari panduan Piramida Makanan atau MyPlate,
         Hanya mengizinkan satu atau beberapa jenis makanan,
         Mengharuskan Anda untuk membeli produk khusus,
         Memiliki efek samping yang berpotensi berbahaya,
         Memberikan bukti ilmiah dari lembaga independen untuk mendukung klaim tersebut, bukan kesaksian pribadi atau bukti yang seolah-olah ilmiah yang dibuat sendiri dalam brosur produk untuk mendukungnya.




[i] Andrew Weil, MD, 8 Weeks to Optimum Health: A Proven Program for Taking Full Advantage of Your Body's Natural Healing Power, Rev Exp Up edition, Ballantine Books, New York, 2007)
[ii] Andrew Weil, MD, Eating Well for Optimum Health: The Essential Guide to Bringing Health and Pleasure Back to Eating, First Edition edition,  William Morrow Paperbacks, New York, 2001



DIET BAGI PASIEN AS #2 [Bagian 2 dari 3 bagian]



Piramida Makanan
Piramida makanan adalah panduan yang menunjukkan berbagai kombinasi makanan yang harus dikonsumsi seseorang yang normal supaya bisa hidup sehat. Piramida ini dengan berbagai variasinya sudah digunakan di 25 negara di dunia; termasuk Indonesia.[i]
Kecukupan gizi seseorang bisa dipenuhi dengan mentaati piramida gizi seimbang yang bisa dibagi menjadi tiga bagian, yakni bagian bawah, tengah, dan atas dengan kategori fungsi makanan masing-masing.
Di bagian bawah ada sumber zat tenaga atau karbohidrat. Ini dianjurkan untuk dikonsumsi lebih banyak karena untuk beraktivitas. Makanan ini bisa diperoleh dari beras, jagung, mi, kentang, singkong, roti, dan sagu.
Gambar  19.1
Piramida Panduan Makanan Original tahun 1992
Sumber: http://www.nal.usda.gov/fnic/Fpyr/pyramid.gif
Di bagian tengah piramida, ada sumber zat pengatur yakni vitamin dan mineral. Bisa diperoleh melalui konsumsi sayuran dan buah-buahan seperti kangkung, bayam, kacang panjang, pisang, jeruk, dan mangga.
Di bagian atas, ada sumber makanan zat pembangun dari protein dan lemak. Jenis makanan ini bisa diperoleh dari lauk pauk, yakni ikan, tempe, tahu, udang, daging, dan telur.
Sementara di ujung piramida, ada makanan ringan dengan kandungan gula dan garam yang dianjurkan untuk dikonsumsi seadanya, tidak boleh terlalu banyak. Seperti permen, es krim, dan makanan ringan lainnya.
Gambar  19.2
Tumpeng Makanan: Piramida Panduan Makanan Versi Indonesia

Sumber: http://menu-sehat-hemat.blogspot.com/2012/08/makanan-rendah-kalori_29.html
Banyak ahli gizi, seperti ahli gizi dari Harvard University,  Dr Walter Willett, percaya piramida 1992 tidak mencerminkan penelitian terbaru tentang ilmu diet.[ii] Pilihan diet tertentu telah dikaitkan dengan merangsang masalah misalnya tiga cangkir susu dan 8 oz (230 g), porsi hamburger setiap hari, secara teknis memang diizinkan di bawah piramida. Jika dilakukan dengan konsisten, maka ada kemungkinan seseorang kelebihan lemak jahat (Low-Density Lipoprotein = LDL) yang tidak diperlukan dan risiko terkena penyakit jantung dan stroke. Piramida original juga tidak memiliki diferensiasi dalam kelompok kaya protein ("Daging, Unggas, Ikan, Kacang Kering (dry nuts), Telur, dan Kacang").

Tahun 2005 di Amerika Serikat, pihak United State Department of Agriculture (USDA) mengeluarkan lagi panduan makanan sehat berbentuk piramida yang bernama “MyPyramid”. MyPyramid merupakan revisi dari piramida makanan yang sudah digunakan sejak tahun 1992.
 Gambar  19.3
Panduan Piramida Makanan MyPyramid

MyPlate adalah panduan gizi saat ini yang diterbitkan oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA). Menggambarkan nampan dengan piring dan gelas dibagi menjadi lima kelompok makanan. MyPlate menggantikan panduan MyPyramid USDA pada tanggal 2 Juni 2011, mengakhiri 19 tahun diagram piramida makanan USDA.
Gambar  19.4
Panduan Menu Diet Sehat MyPlate

Sumber: http://www.choosemyplate.gov/


...... [bersambung ke bagian 3]


[i] "Food-Based Dietary Guidelines in Europe". EUFIC REVIEW 10/2009. www.eufic.org.
[ii] "Food Pyramids: What Should You Really Eat?". www.hsph.harvard.edu

DIET BAGI PASIEN AS #1 [Bagian 1 dari 3 bagian]





DIET BAGI PASIEN AS

  
M
akan yang baik dengan diet seimbang dan sehat merupakan hal yang sangat penting bagi pasien AS.
Dua kunci untuk diet yang sehat adalah:
1.      Makan dengan jumlah yang tepat sesuai berat badan dan   aktivitas Anda.
2.      Makan berbagai variasi jenis makanan untuk memastikan Anda mendapatkan diet yang seimbang.

Menjaga Berat Badan yang Sehat

Penting bagi siapa saja dengan kondisi rematik untuk memastikan tidak kelebihan berat badan karena hal ini dapat meningkatkan beban pada sendi yang menahan berat tubuh dan dapat meningkatkan rasa sakit.
Penelitian telah menunjukkan bahwa, selama kita berjalan, panggul, lutut dan pergelangan kaki menanggung beban 3-5 X berat total badan seseorang. Jadi, untuk setiap kilogram kelebihan berat badan, maka akan ditambahkan beban ekstra sebesar 3-5 kilogram ke masing-masing lutut saat berjalan. Sebaliknya, penurunan berat badan 10 kilogram akan menyebabkan 30 sampai 50 kilogram beban ekstra akan dihapus dari persendian.
Jika Anda menggunakan terapi anti TNF infliximab, maka berat badan yang sehat akan menjaga biaya tetap efektif. Karena dosis pemakaian infliximab tergantung berat badan Anda.

Diet Seimbang yang Sehat

Sebuah diet seimbang yang sehat berisi berbagai jenis makanan, termasuk buah-buahan dan sayuran. Disarankan untuk makan setidaknya 5 porsi buah dan sayuran per hari (misalnya 3 porsi sayuran dan 2 buah). Diet sehat juga akan mencakup makanan yang mengandung pati seperti roti gandum utuh dan sereal gandum, yang kaya akan serat tanaman, bersama dengan beberapa makanan kaya protein seperti daging, ikan, telur dan kacang-kacangan. Susu dan produk susu yang disaranakan dalam jumlah sedang (moderat).

Apakah Benar ada Diet Khusus yang Bisa Menyembuhkan AS?

Ribuan artikel di majalah dan halaman web saat ini membombardir kita dengan berbagai klaim tentang diet khusus, makanan tertentu, atau suplemen yang dapat menyebabkan atau menyembuhkan penyakit kita. Dalam hal ini gunakan akal sehat dan bukti-bukti ilmiah. Tidak ada jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan untuk menyembuhkan kondisi seperti AS hanya melalui diet sederhana.
Tapi sayangnya, kebanyakan klaim berbagai obat-obatan, berbagai jenis diet atau suplemen gizi belum diuji secara ilmiah untuk menentukan apakah mereka benar-benar efektif dan apakah cukup aman.
Beberapa klaim dan iklan di media cetak dan online jelas-jelas menunjukkan penipuan, sementara yang lain telah menjalani beberapa penelitian ilmiah, tapi belum tuntas dan mungkin belum terbukti memberikan hasil yang menguntungkan; tapi malah mengakibatkan timbulnya bahaya yang baru.
Oleh sebab itu, perlu sekali bagi setiap pembaca untuk membaca dan menguasai bab-bab sebelumnya dan juga selanjutnya dalam buku ini supaya memiliki dasar pengetahuan yang cukup menyeluruh tentang AS. Jadi Anda dapat menilai dengan penuh bijaksana berbagai klaim jenis “obat / terapi / makanan / minuman / menu ajaib/ penemuan baru” tertentu sehingga dapat terhindar dari berbagai jenis penipuan dan pemborosan biaya, waktu, tenaga dan kerusakan fungsi anggota tubuh (ginjal, jantung, lambung, tulang, dsb) yang sebenarnya tidak diperlukan.

Ada pula yang mengatakan bahwa beberapa orang menemukan jenis makanan tertentu memicu perubahan gejala AS bisa lebih baik atau lebih buruk. Jika Anda curiga jenis makanan tertentu berpengaruh, temukan dan perhatikan jenis polanya. Buatlah semacam catatan harian makanan selama beberapa minggu, untuk mengetahui apakah memang makanan atau minuman yang Anda konsumsi itu berpengaruh atau Anda memiliki alergi atau sensitivitas tertentu terhadap makanan.

.... (bersambung ke Bagian 2)

STAND TALL Jilid -1

STAND TALL Jilid -1
Buku AS Bahasa Indonesia pertama di dunia. Untuk pemesanan buku POD-Print On Demand, silahkan hubungi penulis melalui menu header di sisi kanan atas situs ini.

PESAN BUKU STAND TALL ! JILID 1 DAN 2 DI TOKOPEDIA

STAND TALL Jilid- 2

STAND TALL Jilid- 2
Buku AS Bahasa Indonesia pertama di dunia. Untuk pemesanan buku POD-Print On Demand, silahkan hubungi penulis melalui menu header di sisi kanan atas situs ini.

BELI BUKU STAND TALL ! 1 SET DI BUKALAPAK.COM