Manajemen AS

WHAT THEY DON’T TEACH YOU AT HARVARD BUSINESS SCHOOL


S
alah satu penyebab stress dan depresi dalam AS adalah ketidakproduktivan atau ketidakefektivan pasien AS terutama ketika gejala AS memburuk atau sedang kambuh (flare-up). Selain harus mengeluarkan biaya pengobatan dan perawatan lebih tinggi, juga kehilangan pendapatan ketika tidak bekerja (khususnya pasien yang bekerja sendiri / self-employed).
Untuk mengurangi stress dan depresi serta biaya-biaya yang sebenarnya tidak diperlukan ini, maka dapat dilakukan tindakan berikut:
Kuasai Aplikasi Praktis Obat-obatan
Bicaralah dengan rheumatologist Anda atau dokter anggota tim Meja Bundar Anda tentang bagaimana Anda dapat menyesuaikan obat-obatan yang biasa digunakan jika AS Anda flare up.
Ketahui dosis maksimum yang aman digunakan jika Anda harus meningkatkan dosis yang biasadiminum. Di bagian All Abour NSAID sudah dijelaskan dosis maksimum yang aman digunakan.
Ketahui obat apa yang boleh ditambahkan dengan aman. Misalnya jika biasa menggunakan NSAID natrium diklofenak, pastikan berapa dosis maksimum sehari dan ketahui berapa dosis paracetamol bisa Anda tambahkan dengan aman.
Catat semua informasi tentang obat yang Anda peroleh dan simpan di tempat yang aman, sehingga bisa digunakan ketika diperlukan.
Pastikan Anda memiliki semua obat yang diperlukan dan jika bepergian jangan lupa untuk membawanya dalam tas tangan. Detail tentang bepergian dengan dapat  dibaca pada babBerpergian sebagai Pasien AS.
Gunakan Obat Generik
Jika semua obat yang Anda gunakan bisa diklaim secara penuh ke perusahaan asuransi atau masuk dalam program pengobatan perusahaan, pakailah obat paten. Jika Anda harus membayar sendiri biaya pengobatan Anda, bagian ini akan sangat berguna.
Harga obat bermerek (obat paten) menjadi tinggi karena harus membayar berbagai biaya. Biaya riset, biaya produksi, biaya marketing dan promosi serta biaya-biaya lain (termasuk berbagai bentuk insentif kepada pihak-pihak terkait). Semua biaya itu dibebankan seluruhnya kepada pasien dalam bentuk harga jual yang lebih tinggi. Selama hak paten masih berlaku (rata-rata 20 tahun) hanya perusahaan yang memiliki hak paten yang boleh memproduksi dan menjual obat tersebut.
Misalnya perusahaan farmasi Boehringer-Ingelheim meriset jenis NSAID bernama generikmeloxicam. Kemudian menjual obat generik itu dengan merk paten Mobic. Ketika masih dalam masa hak paten, hanya Boehringer-Ingelheim yang boleh memproduksi dan memasarkanmeloxicam dengan merk Mobic. Untunglah sekarang hak paten sudah dilepas. Sehingga tabletmeloxicam dapat dibeli dalam bentuk generik.
Contoh lain, harga tablet NSAID produksi Novartis, merk Voltaren 50mg (box isi 50 tablet) adalah Rp. 282.755,- Sedangkan produk obat yang sama dengan merk generik natriumdiklofenak 50 mg yang diproduksi PT Kimia Farma, Harga Eceran Tertinggi (HET) yang boleh dijual pihak apotek adalah Rp. 14.693,- per box isi 50 tablet.  Jika kita hitung, harga satuan Voltaren 50mg adalah Rp. 5.655,-/tablet. Natrium Diklofenak Rp. 294,-/tablet. Jadi dalam hal ini, harga obat paten 19 kali lebih mahal !  Tapi masih ada beberapa (tidak semua) petugas apotek di Indonesia yang tidak terbuka dan seringkali menjelek-jelekan produk generik; supaya pasien menebus obat paten saja. Tindakan ini dengan motivasi dasar mencari keuntungan karena margin keuntungan obat paten lebih tinggi.
Mengenai daftar NSAID generik yang biasa dipakai pasien AS di Indonesia dan nama-nama patennya sudah dibahas dalam bab: ALL ABOUT NSAID.
Sayang sekali, sampai buku ini ditulis belum ada obat generik untuk produk bio agent / Anti TNF-Alpha yang dijual di Indonesia.
Sesuaikan Latihan Fisik Anda
Hindari latihan fisik yang berdaya hentak tinggi (high impact) seperti lari, basket atau aerobik jika Anda sedang flare up atau merasa flare-up akan datang. Walaupun adrenalin Anda melonjak tinggi, jangan sekali-kali mencoba naik jet-coaster atau halilintar di pusat hiburan.

Diskusikan dengan fisioterapis Anda untuk jenis latihan fisik dan peregangan yang lebih lembut yang paling sesuai dengan kondisi Anda selama flare-up.
Secara umum, latihan fisik yang dianjurkan dalam Bab Mari Kita Mulai ! dapat dilakukan. Tapi yang terbaik adalah selalu sesuaikan dengan kondisi fisik Anda dan temui ahli fisioterapis Anda.
Jangan lupa minum dulu tablet pain-killer 2-3 jam sebelum memulai latihan fisik.
Melakukan Latihan Fisik (Exercises) yang benar untuk meningkatkan Ketahanan Tubuh
Ketahanan tubuh dapat dijaga dan ditingkatkan dengan latihan yang benar dan teratur seperti diuraikan pada bab Latihan Fisik (Men Sana In Corpore Sano). Jika memungkinkan, pekerjakan seorang instuktur kebugaran. Mintalah dia untuk membaca bagian bab latihan fisik dan minta bantuannya untuk memantau gerakan latihan yang benar.
Manjakan Tubuh dan Senangkan Hati Anda
Luangkan waktu untuk menuliskan daftar hal-hal yang Anda tahu membuat Anda merasa lebih baik secara fisik dan mental saat AS Anda lebih buruk. Tempelkan di suatu tempat yang mudah kelihatan di salah satu sudut rumah. Dengan cara itu, Anda memiliki beberapa petunjuk bermanfaat siap jika Anda mengalami flare-up.
Beberapa hal yang saya lakukan ketika sedang flare-up sehingga membuat keadaan menjadi lebih baik adalah:
         Mandi air panas di bawah pancuran atau jika Anda mampu, berendam di dalam bath-tub (hati-hati waktu keluar masuk bath-tub, jangan sampai terpeleset).
         Melakukan peregangan dengan lembut ketika tubuh sedang disiram di bawah pancuran air panas.
         Menggunakan alas listrik di tempat tidur atau ketika sedang duduk (hati-hati, jangan terlalu lama; bisa melepuh; baca dulu aturan pakai masing-masing alat).
         Menempelkan botol air panas atau kantong es batu yang dibalut dengan handuk kecil secara bergantian ke area yang sakit.
         Mengoleskan cream atau balsem tertentu ke area yang sakit. Misalnya: Counterpain, Bengay, balsem, dst (Boleh menggunakan merk lain, yang penting Anda suka baunya dan terasa hangat dan nyaman).
         Menonton DVD favorit. Lihat movie review dulu di rottentomatoes.com supaya bisa belajar sesuatu dari film itu. Saya selalu menonton DVD yang critical reception lebih dari 80%.
         Mendengarkan musik klasik[i] Misalnya Canon in D Major dari Pachebel, Water Music dari Haendel, semua musik dari Mozart atau Beethoven, dsb. Atau instrumen lain yang bertempo lambat dan menenangkan; misalnya instrument chinese fluteclassical piano, alunan saxophone dari Kenny G, dst.
         Bermain musik favorit. Saya juga bermain gitar akustik, atau alat musik yang ringan dan mudah dibawa misalnya harmonika diatonik (10 lubang) atau suling recorder alto / soprano (misalnya lagu Trail of Angels dari Chen You dan beberapa lagu instrumen rohani).
         Beberapa teman AS mengatakan mereka memiliki suasana hati yang lebih baik dengan main games tertentu di iPod,  BlackBerry, Android atau i-Pad mereka ketika sedang sedih atau stres.
         Mendengarkan cerita inspirasi atau khotbah yang memotivasi.
         Dan seterusnya sesuai kondisi dan pengalaman Anda masing-masing.
Beristirahat yang cukup
Jika saat ini Anda sedang sehat atau remisi, jangan diforsir. Lakukan istirahat yang cukup. Kurang tidur dan terlalu lelah dapat memicu AS kambuh. Selain itu, membuat wajah Anda tampak lebih tua dari usia sebenarnya.[ii]
Tidak Memaksakan Beban Berlebihan kepada Tubuh Sendiri
Berdasarkan diskusi dengan salah satu dokter fisioterapi yang menangani saya, berat barang /beban yang boleh diangkat dalam satu waktu adalah maksimum 10 % dari berat badan. Tapi posisi tubuh ketika mengangkat barang harus benar. Setiap orang memiliki power dan ketahanan tubuh yang berbeda-beda. Bila kondisi badan tidak fit atau terasa mau flare-up, maksimum beban adalah 5% dari berat badan. Jika berat badan seorang pasien AS sekitar 60 kg, maka sangat bijaksana jika ia tidak mengangkat beban lebih dari 3 kg sekali angkat. Jadi masih bisa mengangkat tas yang berisi laptop ringan (sekitar 2.5 kg). Angkat dengan posisi barang menempel di tubuh Anda.

Bagaimana jika harus mengangkat barang lebih berat dari 5% BB tapi sedang dalam perjalanan atau situasi tidak bisa meminta bantuan kepada orang lain? Solusi: gunakan troli atau tas yang ada rodanya.
Menghindari Diri dan Mencegah Jangan Sampai Terjatuh
Jika Anda terjatuh, kemungkinan AS bisa flare-up.
·         Pakailah sepatu atau sandal anti slip.
·         Berikan penerangan lantai yang cukup di area kamar mandi atau area naik-turun tangga.
·         Hindari permukaan lantai yang licin atau basah.
·         Jaga kebersihan dan kekeringan kamar mandi.
·         Jika lantai basah, segera keringkan. Jika lantai kamar mandi licin/berlendir karena lumut atau air sabun, sikat dan bersihkan.
·         Jika lantai kamar mandi sudah dibersihkan, tapi selalu licin jika basah, gunakan tikar karet.
·         Manfaatkan pegangan tangan (grab-bar) ketika berada di dalam shower atau dudukan toilet.
Memakai tongkat (walking cane) untuk membantu berjalan dengan posisi tegak, terutama ketika AS sedang kambuh (flare-up)
 

Berbagai variasi tongkat bantu jalan (walking cane) yang bisa mencegah terjatuh dan mengurangi biaya perawatan AS Anda.
Mengapa? menggunakan tongkat membantu mengurangi beban otot punggung, pinggang dan paha. Juga mengurangi risiko cedera pinggang. Terutama jika tubuh Anda tidak seimbang atau sedang mengalami flare-up.


Sebelum menggunakan tongkat, penulis pernah terjatuh dan terbentur anak tangga karena ketidakseimbangan tubuh (akhir tahun 2012). Akibatnya, tulang pinggang dan paha kiri menjadisedikit retak. Timbul flare-up. Sehingga harus dirawat jalan selama +/- 3 bulan. Banyak proyek kerja yang dibatalkan. Belum lagi serangan rasa nyeri yang tidak nyaman. Itulah beban ekonomi dan penderitaan pasien AS yang kurang hati-hati. Biaya perawatan menjadi tinggi. Padahal sebenarnya sebelum peristiwa jatuh, dokter dan beberapa teman sudah menganjurkan pakai tongkat. Tapi karena malu dan gengsi, saya menolak. Setelah menggunakan tongkat, puji Tuhan ! Penulis bisa bergerak lebih cepat / gesit. Otot pinggang tidak cepat pegal dan lelah, serta hampir tidak pernah terjatuh lagi. 
Menghindari makanan dan minuman yang memicu flare-up dan mengganggu keseimbangan kinerja serta sistem imunitas tubuh
Ketika penulis berkonsultasi kepada beberapa dokter spesialis tertentu, ada yang mengatakan bahwa semua makanan boleh dimakan oleh pasien AS; sama seperti orang normal. Tidak ada pantangan. Karena belum ada riset ilmiah tentang makanan tertentu yang menjadi pemicu kambuhnya AS.
Tapi faktanya, berdasarkan pengalaman penulis setelah didiagnosis terkena AS selama 11 tahun terakhir; ada makanan dan minuman tertentu yang menjadi pantangan atau tidak baik bagi pasien AS. Baru ketika berkonsultasi dengan dokter ahli alergi dan imunitas (immunolog), memang ada makanan atau minuman tertentu yang berpengaruh terhadap sistem imunitas tubuh dan berperan dalam memburuknya kondisi AS.
Bagi beberapa orang pasien AS, jenis makanan tertentu kadangkala memicu flare-up. Tapi jenis makanan ini tidak standar, tergantung kondisi imunitas tubuh masing-masing. Artinya jenis makanan yang memicu flare-up bagi pasien A, belum tentu memicu flare-up bagi pasien B. Jadi berdasarkan pengalaman, setiap pasien cepat atau lambat akan mengetahui jenis makanan dan minuman spesifik yang menjadi pantangan baginya.
Dalam diskusi grup AS yang penulis pernah ikuti, minuman dan makanan ini dilaporkan memicu flare-up dan memperburuk kondisi AS jika dikonsumsi dalam jumlah agak banyak.
1.      Minuman beralkohol dan berbagai  turunannya: whisky, gin, brandy, tequila, cognac, vodka, soju, bourbon, sake, lagers, bir, stout / bir hitam, arak, tuak, dst. Minuman berkadaralkohol tinggi (>= 40%; biasanya melalui proses penyulingan / distilled) bersifat tajam dan panas. Bisa membakar dan melukai saluran kerongkongan, lambung dan pencernaan yang sensitif. Hindari minum tablet NSAID dengan minuman beralkohol, apalagi kondisi perut kosong. Karena dapat menimbulkan pendarahan lambung dan atau melukai saluran cerna. Penelitian oleh N. Sofat dan A. Keat menunjukkan konsumsi alkohol (ethanol) secara rutin memberi sumbangan akan kerusakan sistem otot tulang belakang (musculoskeleltal system). Mendorong terjadinya osteoporosis sehingga mengarah kepada terjadinya patah tulang.[iii]Jadi bijaksanalah.
2.      Makanan dan minuman hasil fermentasi atau mengandung alkohol: wine (red, white, rose-wine), ginger wine, tape ketan hitam / putih, tape singkong, brem, tempoyak(durian fermentasi), dst. Jika Anda masih belum bisa menahan diri, konsumsi sedikit setelah makanan padat atau menu utama. Jangan konsumsi ketika perut kosong.
3.      Jenis buah tertentu: durian matang, cempedak matang, dst. Saya akui, bagi yang hobby, durian matang dan cempedak matang memang wangi dan sangat menggiurkan. Tapi hati-hati. Ada teman yang terkena stroke; koma 3 hari dan kemudian meninggal, setelah makan durian agak banyak. Saat itu, ia tidak sadar bahwa kadar kolesterol dalam darahnya sedang tinggi. Setelah mengkonsumsi soto babat gurih dengan kuah santan kental pada siang hari, malam harinya ia makan durian matang yang lezat agak banyak. Maka terjadilah peristiwa yang menyedihkan itu.
4.      Kacang-kacangan dan sayur eksotis: Kacang mete, buncis, kacang polong, emping melinjo, jengkol, dst. Makan jumlah banyak membuat rasa kaku dan pegal di pagi hari menjadi lebih lama dan parah.
5.      Gula: Gula putih / gula pasir / gula halus. Terlalu banyak konsumsi gula membuat otot paha dan kaki menjadi nyeri ketika berjalan. Minum air hangat banyak-banyak bisa mengurangi nyeri otot karena gula ini.
6.      Pemanis buatan: aspartame, siklamat, dst. Efeknya terhadap sistem saraf lebih buruk daripada gula dan berpotensi menyebabkan kanker. The Cesare Maltoni Cancer Research Center of the European Ramazzini Foundation of Oncology and Environmental Sciences telah merilis beberapa penelitian yang menyatakan bahwa aspartam dapat meningkatkan beberapa jenis kanker pada hewan pengerat (rodent). Lembaga penelitian ini menyimpulkan bahwa aspartam merupakan karsinogen potensial walaupun dikonsumsi dengan dosis diet normal.[iv].
7.      Softdrink dan variasinya: minuman berkarbonasi, cola, orange squash, minuman berenergi.
8.      Susu kedelai yang memakai pemanis buatan.
9.      Makanan bertepung hasil proses (starchy food). Misalnya sereal, roti putih, tepung jagung, dsb. Menurut penelitian dari Alan Ebringer,[v] ada hubungan antara bakteri klebsiella dengan pasien AS yang didiagnosis memiliki gen HLA-B27 positif.  Jumlah bakteri klebsiella hadir jauh lebih banyak pada faeces pasien AS yang HLA-B27-nya positif. Dan yang menjadi makanan utama bakteri klebsiella adalah makanan bertepung dan gula. Walaupun diagnosis ini perlu penelitian lebih lanjut, cukup bijaksana jika kita lebih banyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan segar. Dan mengganti makanan bertepung hasil proses dengan karbohidrat kompleks yang gizinya lebih lengkap, misalnya beras merah, gandum utuh (whole wheat), dsb.
Bahaya merokok dan asap rokok (perokok pasif)
Di seluruh dunia ada 1,1 milyar orang yang merokok dengan bahan dasar tembakau.[vi]  Di Amerika Serikat lebih dari 500.000 jiwa setiap tahun melayang karena sakit diakibatkan atau berhubungan dengan rokok. Kira-kira sepertiga penduduk di negara China berumur lebih pendek karena merokok.[vii] Walaupun biaya kesehatan dan biaya kerugian sosial rokok sangat tinggi, kebiasaaan merokok sulit dihilangkan atau diberhentikan. Rokok adalah industri yang besar. Selain faktor sudah kecanduan, faktor ekonomi, pendapatan pemerintah melalui cukai rokok dan penyediaan lapangan kerja membuat kebiasaan merokok dan produksi rokok sulit dihentikan. Kondisi penyakit AS dapat menjadi lebih buruk dengan merokok. Jika ada diantara pembaca masih merokok, Anda bukan cuma merusak kesehatan diri, tapi juga merusak kesehatan orang lain yang ikut menghisap asap rokok Anda (perokok pasif).
Gambar berikut menjelaskan bahaya merokok dari segi kesehatan.

Sumber: Wikipedia.
http://en.wikipedia.org/wiki/Smoking







[i] GuĂ©tin S, Coudeyre E, Picot MC, Ginies P, Graber-Duvernay B, Ratsimba D, Vanbiervliet W, Blayac JP, HĂ©risson C., Effect of music therapy among hospitalized patients with chronic low back pain: a controlled, randomized trial, Ann Readapt Med Phys. 2005 Jun; 48 (5):217-24. Epub 2005 Mar 4.

[iii] N. Sofat & A. Keat,  Alcohol Intake in Rheumatic Disease: Good or Bad ? Rheumatology 2002; 41:125-128

[iv] The Cesare Maltoni Cancer Research Center of the European Ramazzini Foundation of Oncology and Environmental Sciences has released several studies which claim that aspartame can increase several malignancies in rodents, concluding that aspartame is a potential carcinogen at normal dietary doses. "First Experimental Demonstration of the Multipotential Carcinogenic Effects of Aspartame Administered in the Feed to Sprague-Dawley Rats" http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1392232/ Magnuson, B. A.; Burdock, G. A.; Doull, J.; Kroes, R. M.; Marsh, G. M.; Pariza, M. W.; Spencer, P. S.; Waddell, W. J. et al. (2007). "Aspartame: A Safety Evaluation Based on Current Use Levels, Regulations, and Toxicological and Epidemiological Studies". Critical Reviews in Toxicology 37 (8): 629–727 "Life-span exposure to low doses of aspartame beginning during prenatal life increases cancer effects in rats." http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1392232/

[v] Ebringer Alan, Wilson C (15 Jan 1996). "The use of a low starch diet in the treatment of patients suffering from ankylosing spondylitis". ClinicalRheumatology 15 Suppl 1: 62–66.

[vi] Sander L. Gilman and Xun Zhou, "Introduction" in Smoke: A Global History of Smoking; p. 26

[vii] Leslie Iverson, "Why do We Smoke?: The Physiology of Smoking" in Smoke, p. 320

1 komentar:

Posting Komentar

STAND TALL Jilid -1

STAND TALL Jilid -1
Buku AS Bahasa Indonesia pertama di dunia. Untuk pemesanan buku POD-Print On Demand, silahkan hubungi penulis melalui menu header di sisi kanan atas situs ini.

PESAN BUKU STAND TALL ! JILID 1 DAN 2 DI TOKOPEDIA

STAND TALL Jilid- 2

STAND TALL Jilid- 2
Buku AS Bahasa Indonesia pertama di dunia. Untuk pemesanan buku POD-Print On Demand, silahkan hubungi penulis melalui menu header di sisi kanan atas situs ini.

BELI BUKU STAND TALL ! 1 SET DI BUKALAPAK.COM