BAGAIMANA MERUBAH NYERI DARI 10 MENJADI NOL
(PAIN MANAGEMENT)
emahami rasa nyeri yang Anda alami adalah salah satu jalan untuk menguranginya. Perlu untuk dipahami bahwa meskipun
Anda kesakitan, jangan
sampai Anda melakukan kerusakan fisik pada diri sendiri.
Pemahaman ini merupakan titik paling penting bagi pasien AS karena bentuk utama pengobatan AS adalah terapi latihan fisik / olahraga. Dalam jangka
pendek, olahraga kadang-kadang dapat meningkatkan sensasi rasa sakit yang Anda
alami. Tapi dalam jangka
panjang, olahraga secara teratur akan menguntungkan Anda karena terjadi peningkatan
kebugaran, kekuatan dan mobilitas. Jika Anda bugar, kuat dan mudah bergerak, semua ini akan mengurangi sakit kronis yang mungkin menyerang; dibandingkan jika Anda tidak aktif.
Rasa nyeri pada umumnya dibagi menjadi
dua jenis. Nyeri akut (timbul
mendadak) dan nyeri kronis (jangka
panjang).
Nyeri akut biasanya jangka pendek. Berlangsung mulai dari beberapa
detik, beberapa jam, atau beberapa hari
sampai beberapa minggu. Nyeri akut berfungsi sebagai sinyal yang dikirim dari otak sebagai peringatan yang memberitahu Anda bahwa ada kemungkinan cedera di dalam tubuh. Beberapa jenis nyeri akut seperti cedera punggung atau sakit kepala bisa
dikurangi tanpa perawatan medis; karena rasa sakit dalam beberapa waktu yang akan hilang dengan
sendirinya. Jenis lain dari nyeri akut yang lebih serius, seperti radang usus
buntu, memerlukan perhatian medis segera untuk mengurangi rasa sakit dan memperbaiki masalah.
Nyeri kronis adalah nyeri yang terjadi hampir
setiap hari, Berlangsung lama sekali. Mulai dari 3 bulan sampai bertahun-tahun. AS dikaitkan dengan pengalaman nyeri
kronis. Pada pasien AS, intensitas nyeri kronis bervariasi dari satu pasien ke pasien lainnya. Sebagai contoh, banyak orang melaporkan bahwa mereka memiliki hari-hari yang baik di
mana rasa sakit minimal. Di hari lain, mereka mengalami “flare-up”
pada periode beberapa hari atau beberapa Minggu. Pada peristiwa flare-up ini, rasa nyeri dan rasa kaku mencapai puncaknya yang seringkali
menyebabkan kelelahan, stres dan bahkan depresi.
Nyeri Nociceptive (diucapkan: no' si'
septive) adalah nyeri yang terjadi ketika
ada kerusakan pada jaringan tubuh. Nociceptive berarti 'menyebabkan rasa sakit'. AS adalah contoh
dari nyeri nosiseptif.
Nyeri neuropatik adalah
nyeri dari kerusakan pada saraf, tulang belakang atau otak. Contoh umum nyeri
neuropatik adalah penyakit herpes zoster, yang terjadi setelah infeksi dengan virus cacar air. Rasa
sakit yang dialami sering digambarkan sebagai sensasi terbakar, sakit yang
tajam atau rasa kesemutan.
Banyak kondisi sakit kronis dapat melibatkan kombinasi nyeri
neuropatik dan nyeri nociceptive.
Ada sejumlah struktur dalam tubuh yang
berkontribusi terhadap perasaan kita sakit. Dalam tubuh kita terdapat jutaan
sensor yang disebut nocireceptors.
Nocireceptors secara sederhana adalah reseptor sensorik yang merespon rasa sakit dan
rangsangan yang menyakitkan. Ketika jaringan telah rusak, pesan akan dikirim melalui
rangkaian saraf ke saraf tulang belakang (spinal
cord).
Saraf tulang belakang memainkan bagian
yang sangat penting dalam persepsi kita tentang rasa sakit. Saraf tulang
belakang adalah kumpulan saraf khusus dan sel-sel yang terletak di dalam tulang
belakang. Di dasar tengkorak, saraf tulang belakang terhubung ke suatu daerah
yang kita sebut batang otak (brain stem), yang merupakan bagian bawah otak. Tidak setiap pesan nyeri langsung mencapai
otak. Dari semua pesan nyeri yang sudah mencapai saraf tulang belakang,
beberapa pesan nyeri dapat diblokir.
Otak adalah struktur utama yang terlibat dalam cara kita
mencoba untuk merasa nyeri. Otak membantu kita untuk menilai dari mana rasa nyeri itu datang, yang akan bereaksi terhadap rasa nyeri dan bagaimana kita mengalami rasa nyeri. Otak juga merupakan struktur di mana pikiran, kecemasan dan emosi tentang rasa nyeri dapat dimulai.
Pada tahun 1965 dua ilmuwan bernama Profesor Melazack dan Profesor
Patrick Wall, mengusulkan bahwa ada 'pintu gerbang' di dalam saraf tulang belakang yang memungkinkan pesan untuk berjalan melewatinya menuju otak.
'Pintu gerbang' ini akan menutup sebagai tanggapan ketika menanggapi pesan lain yang dikirim melalui saraf tulang belakang. Contohnya: pesan yang dikirim
oleh saraf yang merespon terhadap tekanan atau sentuhan. Setelah 'pintu gerbang' ditutup, pesan nyeri tidak
akan mencapai otak dan sensasi rasa sakit tidak akan dialami.
Contoh berikut akan lebih mudah untuk memahami prinsip ini.
Jika kita menggedor siku kita, kita
cenderung untuk menggosoknya. Ini hampir merupakan respons otomatis. Sensasi
berdenyut sewaktu kita menggosok siku akan menghapus atau mengurangi sensasi
rasa sakit dengan mencolok saraf lainnya yang mengakibatkan penutupan gerbang.
Suatu hal yang penting untuk diingat
adalah bahwa kita tidak dapat membuat 'pintu gerbang' membuka atau menutup.
Namun, ketika otak menerima pesan atau sinyal lain, seperti dalam contoh di
atas, rasa nyeri akan menjadi kurang terasa.
Dalam AS, nyeri dikelola
melalui kombinasi obat-obatan pain killer dan olahraga yang tepat. Langkah pertama adalah obat yang diresepkan oleh dokter rehumatologi atau anggota tim Meja Bundar Anda. Jika tim Anda masih memiliki masalah untuk mengendalikan rasa nyeri Anda, mereka mungkin menyarankan untuk merujuk Anda
ke sebuah klinik nyeri (pain clinic).
Klinik nyeri merupakan fasilitas standar
di setiap rumah sakit yang agak besar. Tim biasanya terdiri dari berbagai
profesi medis; para perawat terapis okupasi (occupational therapists), psikolog, dokter, perawat dan
fisioterapis. Mereka semua bekerja sama untuk membantu pasien dengan rasa nyeri.
Perawatan di klinik nyeri bervariasi tetapi biasanya menawarkan berbagai perawatan yang
bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit jangka panjang, seperti obat-obatan dan suntikan
penghilang rasa sakit, hipnoterapi serta akupuntur.
Untuk diterapi di klinik nyeri Anda perlu surat rujukan oleh dokter umum atau konsultan rumah sakit yang menangani Anda.
Ada beberapa teknik manajemen nyeri
yang digunakan di klinik nyeri yang dapat membantu mengurangi intensitas rasa
sakit yang Anda alami.
Belajar untuk relaksasi memberi
manfaat bagi setiap orang. Perasaan relaks dan tenang banyak memberikan aspek menguntungkan kehidupan
pasien AS termasuk:
- tidur yang lebih nyenyak,
- kemampuan untuk berkonsentrasi pada tugas-tugas kompleks,
- mengurangi ketegangan serta stres.
Jika Anda kesakitan, tindakan relaksasi menjadi lebih penting lagi.
Seringkali rasa nyeri sebagai akibat dari ketegangan otot. Semakin tegang otot Anda, semakin besar kemungkinan Anda akan merasakan nyeri yang lebih parah. Belajar untuk relaksasi dan melepaskan ketegangan dapat membantu mencegah
nyeri semakin parah dan mengurangi tingkat rasa
nyeri.
Rasa nyeri seringkali membuat Anda
merasa marah, cemas dan tak berdaya dan akibatnya membuat lebih sulit untuk
mengelolanya. Belajar untuk relaksasi akan membantu Anda merasa lebih tenang
dan terkendali tanpa rasa nyeri.
Rasa nyeri dapat
mempengaruhi kemampuan Anda untuk tidur nyenyak. Belajar untuk relaksasi dapat
membantu Anda lebih mudah tidur di malam hari dan membuat Anda lebih mudah untuk kembali tidur jika Anda terbangun karena rasa nyeri.
Bernapas dengan benar adalah bagian penting dari relaksasi.
Tujuan dari pernapasan dengan benar adalah untuk mengisi paru-paru Anda dengan
udara seefektif mungkin. Ketika Anda menarik napas, sebuah otot yang disebut diafragma harus mendorong perut Anda keluar sehingga memungkinkan paru-paru untuk memperluas dan mengumpulkan semua oksigen di udara.
Latihan: Taruh satu tangan di dada dan satu tangan di perut Anda. Ketika Anda
mencoba mengambil napas dalam-dalam dan tetap taruh tangan pada bagian
atas dada Anda, sambil melepasakan tangan di perut Anda. Jika Anda menggunakan diafragma Anda
untuk bernapas, Anda tidak perlu menggunakan bahu atau dada, dan ini dapat
membantu untuk meredakan ketegangan di leher dan bahu.
Atur diri Anda dalam posisi berbaring atau posisi duduk yang nyaman. Jika perlu, tutup mata Anda.
Tahap 1
•
Ambil napas dalam-dalam, tahan sebentar dan kemudian lepaskan pelan-pelan.
•
Ketika Anda bernapas, biarkan tubuh Anda serelaks dan selemas mungkin
semampu Anda.
•
Ambil napas dalam-dalam dan sekali lagi lepaskan pelan-pelan.
•
Sekarang kembali ke pernapasan normal. Cobalah untuk tidak mengambil napas
dalam-dalam terlalu banyak atau berturut-turut karena Anda bisa menjadi pusing.
Tahap 2
•
Ketika Anda sudah merasa siap, cobalah dan lepaskan ketegangan di otot-otot wajah, leher, bahu, lengan, tangan dan kaki Anda. Lakukan pada setiap bagian tubuh satu per satu.
•
Ketika Anda sudah relaks, coba lepaskan ketegangan Anda setiap kali Anda mengeluarkan napas.
•
Cobalah dan bayangkan setiap kali Anda mengeluarkan napas ketegangan itu juga akan mengalir keluar.
Tahap 3
•
Sementara Anda merelaksasi otot Anda, cobalah untuk mengulangi kata-kata “relax” atau kata-kata yang menenangkan
diri sendiri.
•
Cobalah untuk membayangkan adegan yang menenangkan, damai atau bahagia
seperti liburan yang pernah Anda lakukan atau impikan.
•
Jika Anda merasa sulit untuk membayangkan suatu gambaran, maka fokuslah
pada bagian tertentu dari ruangan dan tataplah dengan cara yang tenang.
Ingat:
•
Belajar untuk relaksasi adalah keterampilan yang bisa dipelajari.
•
Seperti keterampilan lainnya, relaksasi membutuhkan beberapa
latihan supaya Anda dapat melakukannya dengan benar. Jadi bersabarlah dengan diri Anda sendiri.
•
Cobalah berlatih tehnik ini setiap hari, dan Anda akan segera menyadari bahwa Anda akan menjadi lebih
baik dan semakin lama semakin lebih baik.
•
Akhirnya, Anda akan menguasainya dan dapat melakukan tehnik ini di mana saja ketika Anda memerlukan; baik di dalam bus, di kantor
atau ketika Anda sedang
berjalan kaki.
Tehnik pengalihan dapat menjadi cara yang berguna untuk membantu mengatasi rasa nyeri Anda. Tehnik ini memang tidak menghilangkan rasa nyeri seluruhnya, tapi dapat membantu menghilangkan ujung
rasa nyeri yang paling tajam. Setidaknya tehnik pengalihan akan dapat membantu Anda mengalihkan pikiran Anda dari rasa nyeri. Semakin
banyak indera yang Anda gunakan ketika melatih tehnik ini, semakin mudah bagi Anda untuk menemukan cara memblokir
sinyal rasa nyeri.
Mengalihkan
pikiran Anda dari rasa nyeri
Tutup mata Anda dan pikirkan suasana yang menyenangkan, bahagia atau relaks.
Mungkin Anda berada di kebun Anda pada hari yang cerah hangat atau di sebuah pantai di
pulau tropis yang berlangit biru dan berair jernih. Sekarang bayangkan bahwa Anda benar-benar ada di sana dan fokuslah;
- Apa yang Anda lihat ?
- Apakah Anda sendirian?
- Siapa yang bersama Anda?
- Apa yang Anda cium?
- Apa yang Anda dengar?
- Apakah Anda merasa hangat?
- Bagaimana perasaan Anda?
Jika Anda ingin akan mengadakan acara seperti liburan atau pesta makan malam dengan teman-teman, cobalah
merencanakan apa yang akan Anda lakukan. Pergilah ke setiap detail dan fokus
pada semua aspek yang menyenangkan dari acara tersebut. Berkonsentrasilah pada aspek visual
dari lingkungan di mana Anda berada. Sekarang cobalah
untuk menjelaskan kepada diri sendiri hal-hal yang Anda lihat, misalnya, wallpaper, pola karpet, pakaian dan perhiasan apa yang teman-teman Anda pakai, dst.
Bermain kata atau game angka di pikiran Anda, seperti menghitung mundur
dalam 3 atau menciptakan nama buah atau nama-nama orang yang Anda kenal dari huruf abjad.
Membaca buku atau mendengarkan musik dan berusaha keras untuk
fokus pada kata-kata dan cerita yang mereka ceritakan.
Bayangkan bahwa Anda dapat melihat rasa nyeri Anda dari jarak yang sangat jauh.
Jangan berpikir tentang berapa banyak rasa nyeri itu, tapi hanya fokus pada
menggambarkan kepada diri sendiri. Sensasi-sensasi apa yang terjadi, dari mana
mereka berasal. Ini hampir seolah-olah Anda mengamati rasa nyeri dari tubuh
orang lain. Cobalah untuk tidak marah dengan rasa nyeri itu. Tapi sebagai
gantinya gambarkan seolah-olah itu bukan milik Anda. Teknik ini dapat membantu
sementara Anda melakukan latihan relaksasi.
Coba bayangkan rasa nyeri Anda sebagai bentuk dengan warna, tekstur dan
suara. Fokuslah dengan melihat dengan kuat pada bentuk ini dan cobalah untuk membuatnya
lebih kecil, lebih ringan, lebih lembut dan lebih tenang sampai rasa nyeri itu melayang
pergi.
Beberapa orang merasa lebih mudah untuk melabel kembali (re-label) rasa nyeri mereka dengan
membayangkan hal itu sebagai sesuatu selain rasa nyeri atau tertekan. Misalnya
jika nyeri hangat dan berdenyut mungkin terasa mirip dengan bagaimana perasaan
Anda ketika panas matahari pagi menyengat permukaan kulit tubuh Anda.